Insiden serangan di bandara Glasgow, Skotlandia dan terungkapnya rencana serangan bom di Inggris, membuat kehidupan warga Muslim di negeri itu jadi tak aman. Masjid-masjid di Inggris bahkan harus merekrut tenaga pengamanan dan memasang kamera pemantau atau CCTV di lingkungan masjid.
Menurut asisten sekretaris jenderal Muslim Council of Britain (MCB) Inayat Bunglawala, ada kecenderungan peningkatan aksi-aksi serangan dengan target warga Muslim dan tempat ibadah mereka.
"Ini masalah yang makin meningkat. Kami melihat makin banyak masjid-masjid yang meningkatkan pengamanan dan bekerjasama dengan kepolisian untuk mencegah terjadinya serangan, " kata Bunglawala pada surat kabar The Times, edisi Senin (13/8).
Pada hari Jumat (10/8) kemarin, seorang pengunjung Masjid Regent Park memukuli seorang imam berusia 58 tahun. Imam yang namanya masih dirahasiakan itu dalam kondisi serius dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Pelaku serangan bernama Ryan Donegan, dituntut dengan tuduhan melakukan kekerasan fisik dan melakukan serangan terhadap seorang petugas polisi.
Sebelumnya, pada Jumat (3/8) sebuah masjid di Bradford menjadi target serangan. Pelaku serangan berusaha membakar masjid. Serangan lainnya berupa aksi vandalisme juga menimpa sejumlah masjid.
Situasi ini membuat para pengurus masjid di seluruh Inggris memperketat keamanan. Masjid Regent Park misalnya, mempekerjakan satuan pengamanan setelah peristiwa penyerangan terhadap imam masjid itu.
Ketua bidang Hubungan Antar Agama MCB, Syaikh Ibrahim Mogra mengungkapjka, para jamaahnya di masjid di Leicester merasa khawatir dan memintanya untuk merekrut satuan pengamanan seperti di Masjid Regent Park.
"Ada rasa kekhawatiran dan ketidakpastian yang mendalam. Tempat ibadah seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi para jamaah yang datang, " tukas Syaikh Ibrahim Mogra.
Mogra mengatakan, sebagai langkah antisipasi keamanan, masjid di Leicester dan masjid-masjid lainnya di Inggris, sudah memasang sistem kamera televisi (CCTV) untu memantau situasi di sekitar masjid. Sejumlah masjid bahkan membentuk tim relawan yang tugasnya "berjaga-jaga" saat jamaah melakukan salat.
Menurut Syaikh Abdulkadir Barkatulla dari masjid di London Utara, pihaknya sudah memilih seorang "caretaker" masjid untuk keamanan masjid.
Bunglawala mengakui bahwa warga Muslim di Inggris sedang dihinggapi keresahan dan keprihatinan karena mereka sudah terlanjur dicap sebagai ekstrimis dan teroris. Menurutnya, ada sekelompok orang yang berupaya menjadikan warga Muslim sebagai kambing hitam dari insiden-insiden teror belakangan ini.
"Kata Muslim selalu diidentikan dengan kekerasan dan teror, " tandasnya. (ln/iol)