Masjid-masjid di Inggris Bersiap Menjadi Tuan Rumah Iftar Ramadhan Selama Olimpiade

Masjid-masjid di Inggris Bersiap  Menjadi Tuan Rumah Iftar Ramadhan Selama Olimpiade

Pada saat London semakin sibuk untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada Agustus mendatang, masjid di seluruh negeri ini bersiap-siap untuk menyambut bulan suci Ramadhan – yang tahun ini bertepatan dengan berlangsungnya Olimpiade.

Para pejabat dan organisasi Muslim meluncurkan program Iftar 2012 di London untuk menyambut ribuan atlet dan pengunjung yang akan membanjiri ibukota Inggris untuk mengikuti perlehatan acara olahraga terbesar di dunia ini.

Masjid-masjid di seluruh London akan berpartisipasi dalam melayani iftar atau berbuka puasa kepada para pengunjung, atlet bahkan non muslim pun dipersilakan untuk hadir mengikuti acara iftar.

Bintang hoki Inggris Darren Cheesman, seorang mualaf, diharapkan akan menjadi pemandu lokal di acara tersebut.

“Faktanya Anda tidak akan pernah memiliki bulan Ramadhan dan Olimpiade, kecuali di London, pada saat yang bersamaan,” kata Cheesman.

“Ada banyak umat Islam di negeri ini yang semuanya bisa menggunakan Ramadhan dan Olimpiade sebagai kesempatan untuk membuka pintu dan membangun hubungan masyarakat untuk saling memahami,” ujarnya.

Pejabat di kementerian dalam negeri Inggris James Brokenshire mengatakan, inisiatif iftar 2012 tidak hanya akan dirayakan umat Muslim, tapi juga campuran multikultural yang ada di Inggris.

“Saya pikir program Iftar 2012 adalah sebuah inisiatif yang fantastis untuk membawa masyarakat di Inggris bersatu secara bersama-sama. Olimpiade dan Ramadhan sedang berlangsung pada saat yang sama selama musim panas ini dan kami ingin even ini menjadi Olimpiade inklusif dan Iftar 2012 akan membantu merayakan multi budaya yang kita miliki di negara ini – yang mencerminkan negeri kita dan seperti yang kita inginkan,” kata Brokenshire.

Ramadhan tahun ini dimulai pada 20 Juli, tepatnya seminggu sebelum Olimpiade. Banyak atlet mungkin merasa sulit untuk berpuasa di siang hari, tetapi Cheesman – yang harus keluar dari pertandingan karena cedera – mengatakan ia menemukan Ramadhan sebagai bulan inspirasi.

“Ini sebenarnya hal yang baik. Saya menyukai tantangan untuk bangun di pagi hari, setelah sahur, berada bersama keluarga saya dan memulai hari saya. Ramadhan adalah saat yang indah dan dalam meningkatkan kemampuan olahraga Anda,” tegasnya.

Pusat Kebudayaan Islam di London sendiri mengatakan mereka siap untuk acara ini, setelah mereka terbiasa mengadakan iftar setiap tahun.(fq/reu)