PBB mengatakan sekolah-sekolah dan masjid-masjid di kota Aleppo Suriah penuh dengan pengungsi yang mencoba menyelamatkan diri dari pertempuran.
Melissa Fleming, juru bicara badan pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan ribuan penduduk yang ketakutan berlindung dari pertempuran di masjid, sekolah dan gedung fasilitas umum lain.
“Mereka adalah orang yang belum berhasil keluar dari kota dan belum merasa aman untuk menyelamatkan diri,” katanya.
“Ada 32 sekolah di Aleppo dan kami dengar atau saksikan di setiap sekolah terdapat sekitar 250 sampai 300 orang yang berlindung, banyak di antaranya keluarga dengan anak-anak,” kata Flemming.
UNHCR juga mengatakan sekitar 7.000 orang berlindung di kampus dan asrama universitas.
Secara keseluruhan kata Flemming, antara 15.000 sampai 18.000 orang mengungsi ke berbagai fasilitas umum.
Pengawas PBB yang di Suriah yang dikerahkan untuk mengawasi gencatan senjata yang tidak diterapkan mengatakan tentara menggunakan helikopter, tank, dan artileri dalam serangan terhadap pemberontak yang menguasai kota dalam serangan yang dimulai tanggal 20 Juli lalu.
PBB menyerukan kepada kedua belah pihak untuk melindungi warga sipil yang berusaha mengungsi ke berbagai fasilitas umum.
Bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak di Aleppo ini memasuki hari keempat Selasa (31/07).
Televisi Suriah mengatakan pasukan pemerintah menyebabkan korban besar terhadap ‘kelompok teroris’ di Aleppo dan juga mengklaim keberhasilan pemerintah di Homs.
Ribuan pengungsi mengalir keluar dari Aleppo, kota perdagangan Suriah.
Sementara itu, Amerika dan Turki sepakat untuk meningkatkan upaya mencapai ‘transisi politik’ di Suriah.
Rencana transisi ini mencakup mundurnya Presiden Bashar al-Assad, kata Gedung Putih.
Menurut TV Suriah, pasukan pemerintah mengepung beberapa kawasan di Aleppo.
Hari Senin (30/07), TV Suriah melaporkan tentara menguasai daerah Salahedin, salah satu tempat yang dikuasai pemberontak.(fq/bbc)