Sekelompok orang dicurigai membakar sebuah masjid di barat daya kota Toulouse, Perancis pada Senin (21/4). Peristiwa ini mengejutkan warga Muslim setempat dan memicu spekulasi seputar siapa orang yang melakukan pembakaran itu.
Imam masjid al-Salam, Abdul Nabi al-Hamrawi mengaku syok melihat masjidnya terbakar. Ia menyatakan tidak punya dugaan siapa kira-kira pelakunya dan apa motifnya. "Kami tidak punya persoalan atau apapun itu dengan masyarakat sekitar, " kata al-Hamrawi.
Belasan petugas pemadam kebakaran dengan cepat berhasil memadamkan api, tapi bagian dalam masjid sudah hangus terbakar. Tim penyelamat dan aparat yang menyelidiki kasus ini menyimpulkan ada unsur kesengajaan dalam insiden kebakaran tersebut. Menurut mereka, api berasal dari sebuah tempat sampah di dalam masjid yang sengaja dibakar. Pelakunya masuk ke dalam dengan cara merusak pintu masjid
Peristiwa pembakaran masjid ini mengundang perhatian Menteri Dalam Negeri Michele Alliot-Marie. Ia menyebut insiden itu sebagai "insiden yang dipicu rasa kebencian" dan berjanji akan menangkap para pelakunya. "Segala upaya akan dilakukan untuk mencari para pelakunya dan membawa mereka ke meja pengadilan, " janji Alliot-Marie.
Warga Muslim setempat menduga-duga siapa pelaku dan apa motif pembakaran masjid yang diresmikan tahun 2006 itu. Abdul Qader bin Ganna, pejabat Union of French Islamic Organization (UOIF) di Toulouse mengatakan kemungkinannya bisa siapa saja. "Bisa jadi latar belakangnya Islamofobia, tapi bisa juga karena adanya pertikaian di kalangan warga Muslim sendiri, ini juga tidak bisa diabaikan, " kata Abdul Qader.
Menurutnya, belakangan ini terjadi friksi di kalangan kelompok warga Muslim, terutama warga Muslim asal Maroko, terkait persoalan siapa yang berhak mengelola masjid tersebut. "Mereka membentuk kelompok-kelompok dagang di masjid al-Salam, " tukas Abdul Qader.
Ia juga mengingatkan bahwa masjid itu terletak di kawasan industri kecil di kota itu dan selama ini belum pernah ada keluhan tentang adanya gangguan dari warga non-Muslim.
Tapi seorang warga Muslim setempat bernama Ammar Muakkran meyakini pembakaran masjid bermotifkan Islamofobia. Ia mengaitkan peristiwa ini dengan tindakan pelecehan di 148 makam warga Muslim di pemakaman umum Notre Dame de Lorette pada awal bulan April kemarin. Muakkran mencurigai pelakunya adalah para aktivis kelompok kiri di Perancis. (ln/iol)