Dua majalah Maroko telah di tarik dari peredaran pada Sabtu kemarin setelah mereka mempublikasikan sebuah jajak pendapat berkaitan dengan 10 tahun pemerintahan Raja Muhammad VI, kata seorang pejabat Maroko.
Majalah TelQuel dan Nichane, yang termasuk dua majalah independen terbesar di Maroko mempublikasikan sebuah jajak pendapat yang diambil berdasarkan surat kabar Prancis Le Monde pada dekade pertama pemerintahan Raja Muhammad VI.
Kementrian telekomunikasi Maroko mengatakan surat kabar Le Monde tidak akan diijinkan untuk menjual edisi yang ada jajak pendapatnya.
"Jajak pendapat menunjukkan bahwa 91 persen penduduk Maroko yang di wawancarai mengatakan bahwa kinerja pemerintaha Raja Muhammad VI adalah positif atau sangat positif," kata direktur majalah TelQuel Benchemsi Ahmed kepada AFP.
Jajak pendapat dilakukan bertepatan dengan perayaan ke 10 tahun pergantian tahta sejak wafatnya ayah dari Raja Muhamamad VI yaitu Raja Hassan II.
Benchemsi mengatakan bahwa surat kabar Le Monde diharapkan akan mempublikasikan hasil jajak pendapat tersebut pada edisi Selasa depan.
Menteri dalam negeri Maroko mengatakan, majalah TelQuel dan Nichane yang mempunyai oplah sebesar 35.000 dan 50.000 telah di tarik dari peredaran atas tuduhan pelanggaran terhadap kode etik media. Namun menteri dalam negeri tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap alasan itu.
Menteri komunikasi Khalid Naciri memberi peringatan bahwa surat kabar Le Monde edisi jajak pendapat terkait 10 tahun pemerintahan Raja Muhammad VI tidak akan dijual di Maroko.
"Perlakuan yang sama akan diterapkan untuk siapa saja yang akan mempublikasikan jajak pendapat ini," katanya kepada AFP.
"Pemerintahan monarki Maroko, tidak boleh dijadikan objek perdebatan lewat jajak pendapat apapun. Jika surat kabar Prancis Le Monde mempublikasikan jajak pendapat ini, maka kebijakan kita adalah surat kabar Le Monde untuk edisi ini tidak boleh di jual di Maroko," katanya menambahkan.(fq/aby)
.jpg)
