Isu adanya perselisihan mujahidin menjadi perbincangan hangat di kalangan kaum muslimin. Isu ini kemudian disambut dengan pemberitaan yang menerangkan adanya perpecahan. Namun, berdasarkan hasil penelusuran tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) kabar ini tidak sesuai dengan realita.
Beberapa katibah mujahidin yang JITU temui menerangkan kedekatan mereka satu sama lain. Bahkan jarang ditemui satu operasi dilakukan hanya oleh satu katibah.
Dalam sebuah pertempuran di daerah Sarmin, provinsi Idlib, mujahidin bersatu menghadapi tentara rezim yang mendadak menyerang kaum muslimin. Menghadapi serangan ini, mereka sontak merapatkan barisan untuk menyusun kekuatan. Mereka menamakan operasi ini dengan nama Ma’rokah Mukhlisin atau perang orang-orang yang ikhlas.
“Dinamakan demikian karena operasi ini terdiri dari banyak katibah. Dan mereka meninggalkan identitas katibah masing-masing untuk bersatu melakukan perlawanan,” ujar seorang Mujahidin kepada tim JITU di kota Sarmin, Jum’at (18/4).
Dalam pertempuran itu, seorang mujahidin bernama Musthafa, gugur syahid, insya Allah, terkena tembakan. Tidak ingin jenazah pejuang yang juga ulama ini dihinakan oleh tentara rezim, mujahidin dari katibah lainnya berusaha menyelamatkan jenazahnya. Namun, mereka turut menemui syahid, onsyaAllah, karena ditembak tentara rezim.
“Usaha itu dilakukan oleh tiga orang mujahidin yang berasal dari katibah lain,” ujarnya.
Dalam pertempuran ini, 140 tentara rezim dikabarkan tewas. Sedangkan 25 pejuang gugur syahid, Insya Allah.
[JITU]
Eki Permana