Mark King . Kepala divisi kedirgantaraan Rolls-Royce telah mengundurkan diri hanya empat bulan setelah ia dipromosikan untuk memimpin divisi, ia dilanda tuduhan penyuapan dan korupsi.
Mark King bergabung dengan perusahaan Rolls Royce pada tahun 1986, akan meninggalkan perusahaan itu pada akhir Juni.
King tidak memberikan alasan kepergiannya pada hari Kamis. Ketika ditekan, kata seorang juru bicaranya King, ia keluar karena alasan pribadi.
Dia menolak untuk menyatakan apakah kepergiannya terkait dengan investigasi dugaan penyuapan puluhan juta dollar di Indonesia dan China. Di antaranya tuduhan perusahaan Roll Royce memberikan suap kepada putra seorang petinggi di Indonesia senilai $ 20 juta (£ 13 juta) dan sebuah mobil untuk membujuk maskapai penerbangan nasional Garuda memesan 700 mesin Rolls-Royce Trent. Sebagian besar transaksi tercatat sekitar tahun 80-an dan 90-an.
CEO John Rishton , mengatakan perusahaan tidak akan mentolerir perilaku bisnis yang tidak benar dari sisi apapun. (Guardian/HK)