Mantan Tawanan: Media Beritakan Penyiksaan oleh Hamas Tidak Benar

Bekas Tawanan Israel

eramuslim.com  – Noa Argamani, bekas tawanan Israel membantah laporan media yang salah mengutip kesaksiannya seusai ditahan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

“Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di media dalam 24 jam terakhir. Banyak hal yang diambil di luar konteks,” kata Argamani dalam sebuah unggahan Instagram pada 23 Agustus.

“Saya tidak dipukuli dan rambut saya tidak dipotong. Saya berada di sebuah gedung yang dibom oleh Angkatan Udara. Kutipan yang tepat adalah: ‘Akhir pekan lalu, setelah penembakan, seperti yang saya katakan, saya mengalami luka di seluruh kepala dan terluka di sekujur tubuh saya. Saya tegaskan bahwa saya tidak dipukuli, tetapi terluka di sekujur tubuh saya akibat runtuhnya bangunan yang menimpa saya,” tambah Argamani.

Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sebagai “korban 7 Oktober, saya tidak akan membiarkan diri saya menjadi korban sekali lagi.”

Media ‘Israel’ secara keliru mengutip bekas tawanan di Gaza tersebut dengan mengatakan bahwa Hamas menyiksanya dan memotong rambutnya ketika ia berada dalam tawanan dalam sebuah pertemuan dengan perwakilan kedutaan G7 di Tokyo.

Sebelum direveisi, sebuah artikel di Jerusalem Post yang menggambarkan pengalaman Argamani di tawanan diterbitkan dengan judul: “Hamas memukuli sekujur tubuh saya.”

Pada awal Juni, penjajah ‘Israel’ melancarkan operasi penyelamatan di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah untuk membebaskan Argamani dan tiga tawanan lainnya. Hampir 300 warga Palestina dibantai dalam proses tersebut.

Argamani diarak oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat berpidato di depan Kongres Amerika Serikat pada bulan Juli.

Kesaksiannya pada hari Jumat senada dengan kesaksian para tawanan Israel lainnya yang, sejak dibebaskan, menggambarkan pengalaman mereka dengan Hamas jauh dari kata menakutkan di banding serangan udara ‘Israel’ yang terus-menerus menghujani mereka.

“Kami berada di terowongan, ketakutan bahwa bukan Hamas, tapi Israel, yang akan membunuh kami, dan kemudian mereka akan mengatakan bahwa Hamas yang membunuhmu,” kata seorang tawanan yang dibebaskan saat bertemu dengan Netanyahu pada bulan Desember.

Pasukan Zionis ‘Israel’ telah membunuh banyak tawanan mereka yang ditahan oleh pejuang Palestina di Jalur Gaza, baik melalui serangan udara maupun operasi darat.

Mayat enam tawanan ‘Israel’ dikembalikan ke Israel minggu ini setelah operasi militer semalam.

Menurut situs berita berbahasa Ibrani, Ynet, para tawanan tersebut telah tewas beberapa bulan lalu, mati lemas setelah serangan udara ‘Israel’ membanjiri terowongan tempat mereka berada dengan gas beracun.

Unggahan Argamani di media sosial muncul kurang dari dua minggu setelah Brigade Qassam Hamas mengumumkan pembunuhan yang tidak disengaja terhadap seorang tawanan Israel.

“Setelah menyelidiki pembunuhan seorang tawanan musuh oleh pengawalnya, menjadi jelas bahwa tentara yang bertanggung jawab atas pengawalan itu bertindak dengan cara yang penuh dendam, bertentangan dengan instruksi, setelah menerima berita tentang kesyahidan dua anaknya dalam salah satu pembantaian musuh,” kata juru bicara Brigade Qassam, Abu Obeida, dalam sebuah pernyataan pada tanggal 15 Agustus.

“Kami menekankan bahwa kejadian tersebut tidak mewakili etika dan ajaran agama kami dalam menangani tawanan, dan kami akan memperketat instruksi setelah kejadian tersebut terulang kembali dalam dua kasus sejauh ini,” tambahnya.

“Kami menganggap musuh bertanggung jawab penuh atas semua penderitaan dan bahaya yang dialami para tawanannya sebagai akibat dari pelanggarannya terhadap semua aturan perlakuan manusiawi dan kemanusiaan serta praktik genosida brutal terhadap rakyat kami.” (sumber: Hidayatullah)

Beri Komentar