Mantan Perdana Menteri Australia, Gough Whitlam akan memberikan kesaksian dalam penyelidikan peristiwa terbunuhnya lima wartawan oleh angkatan bersenjata Indonesia dimasa pendudukan Timor Timur-sekarang Timorleste-pada tahun 1975. Whitlam yang saat ini sudah berumur 90 tahun akan memberikan kesaksian di ruang pengadilan pekan depan.
Penyelidikan atas kematian lima wartawan asing di Timor Timur ini sengaja diangkat kembali untuk memberikan tekanan politik terhadap Indonesia, khususnya pada TNI. Dorelle Pinch, wakil dari negara bagian New South Wales melakukan penyelidikan atas kematian Brian Peters satu dari lima wartawan Australia yang tewas di Balibo pada 16 Oktober 1975.
Whitlam dipanggil untuk bersaksi karena dalam sejarah namanya tercatat sebagai salah satu pemimpin negara-negara yang mengakui pengambilalihan Timor Timur oleh Indonesia pada tahun ia memimpin Australia. Tuntutan untuk penyelidikan ini muncul kembali setelah keluarga Brian Peters meminta pemerintah Australia menjelaskan kematian Brian Peters. Dan bisa ditebak, hal ini akan berdampak pada hubungan Indonesia dan Australia. Setidaknya, TNI akan mendapat tekanan dari Australia. (na-str/tjp)