Harian Israel, Yodiot Aharonot menurunkan informasi tentang pernyataan seorang Jendral Iran yang ‘membelot’ dari satuan militernya. Jendral yang disebut bernama Ali Reza Askari itu dikabarkan lari dari Iran melalui kunjungannya ke Turki, setahun silam dan kini berada di tangan Intelejen AS.
Sang jendral yang telah melewati tahap interogasi AS itu, bercerita banyak tentang rahasia-rahasia Iran, termasuk masalah kemampuan nuklirnya.
‘Pembelotan’ Ali Reza pernah hangat dibicarakan sejumlah media massa Timur Tengah. Beberapa waktu sebelum ini, surat kabar Arab al-Sharq al-Aswat menyebutkan bahwa Askari sekarang sedang berada di sebuah negara di Eropa sebelum terbang ke Amerika. Menurut laporan itu, mantan pejabat pertahanan Iran itu hilang sejak permulaan Februari ketika dia berada di Istanbul, Turki.
Seorang kepala polisi Iran mengatakan, Askari kemungkinan diculik oleh agen-agen intelijen Barat. Surat kabar Timur Tengah lainnya melaporkan Askari mungkin punya informasi tentang program nuklir Iran yang kontroversial itu. Amerika dan sekutu-sekutu Baratnya menuduh Iran sedang berusaha membuat senjata nuklir
Menurut harian Israel yang mengutip sumber dari seorang petinggi AS, jendral Iran yang ‘membelot’ itu adalah termasuk tokoh intelejen Iran terkenal saat revolusi Iran terjadi. Proses lari nya sang jendral disebutkan juga berkat kerjasama intelejen Amerika dan Turki di Istanbul. Sang jendral bukan lari seorang diri, tetapi membawa serta keluarganya dengan fasilitas intelejen AS dan Turki. Masih menurut Yodiot Aharonot, di antara bocoran informasi yang disampaikan Jendral Iran ini, adalah sejumlah lokasi pembangkit nuklir yang disembunyikan oleh Iran.
Menurut Jendral tersebut, Iran menggunakan reaktor nuklirnya untuk menghasilkan uranium dan dikembangkan secara modern. Sejumlah lokasi pengembangan uranium, tambah Jendral Iran tersebut, berhasil disembunyikan oleh Iran dari pantauan tim inspeksi internasional sehingga Iran saat ini telah mampu memproduk bom nukklir “Shiiya I” di tengah tekanan dunia yang menghendaki agar negara itu menghentikan produksi uraniumnya.
Berdasarkan informsi Ali Reza Askari, artinya diam-diam Iran telah memproduksi alat pemutar yang bisa dipakai untuk memperkaya uranium, bahan pembuat senjata nuklir. Informasi dari Jendral Ali Riza ini, memicu kewaspadaan tinggi para pengamat nuklir di AS dan dunia.
Benar atau tidaknya berita soal ‘pembelotan’ jenderal Iran ini, belum diketahui secara pasti. Bisa saja, berita ini cuma konspirasi AS dan sekutu-sekutunya yang sudah putus asa karena gagal menghentikan program nuklir Iran. Karena kehabisan akal, terbuka kemungkinan bagi negara sekaliber AS untuk menciptakan rekayasa dan cerita bohong di balik meruaknya kabar ‘pembelotan’ ini.(na-str/albwb)