Sebuah pengadilan Libya memerintahkan mantan pemimpin interim Mustafa Abdul Jalil diinterogasi atas pembunuhan tahun 2011 terhadap komandan pemberontak Abdel Fattah Younes.
Jalil, yang memimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) saat Younes ditembak, memberikan berbagai penjelasan bagaimana komandan pemberontak itu tewas.
Sebelas orang sejauh ini telah didakwa sehubungan dengan kasus pembunuhan tersebut.
Younes dipandang dengan kecurigaan karena jabatan sebelumnya dekat dengan pemimpin digulingkan Muammar Gaddafi.
Younes menjadi bagian dari kelompok yang membantu membawa Kolonel Gaddafi ke tampuk kekuasaan pada tahun 1969. Ia menjabat sebagai menteri dalam negeri sebelum menjadi pemimpin tertinggi militer kemudian membelot ke pihak pemberontak pada bulan Februari tahun lalu.
Beberapa bulan kemudian, tubuhnya ditemukan penuh dengan peluru di pinggiran Benghazi. Penembakan fatal terjadi tak lama setelah Younes menerima surat perintah untuk interogasi dan penarikannya dari garis depan di kota Brega.
Menjelaskan tentang bagaimana dia terbunuh kemudian diberikan oleh para pejabat pada waktu itu, termasuk Jalil.
“Pengadilan menuntut rujukan dari Mustafa Abdel Jalil, mantan kepala NTC, ke pengadilan militer untuk penyelidikan dalam kasus Abdel Fattah Younes,” kata Hakim Abdullah al-Saidi dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu kemarin (7/11)
“Kami kemudian akan mengambil keputusan berdasarkan apa yang terungkap dalam penyelidikan.”
Anak Younes, yang menghadiri sidang, mengatakan, putusan itu merupakan “sebuah langkah besar ke depan”, lapor kantor berita Reuters.
Sekelompok kecil berkumpul di luar ruang sidang meneriakkan: “darah Anda tidak akan sia-sia, kolonel”, menurut laporan Reuters tersebut.(fq/bbc)