Mantan menteri luar negeri Perancis Roland Dumas mengunjungi Libya sebagai pengacara untuk menyiapkan kasus hukum atas nama korban bom NATO dan mengatakan dia siap untuk membela pemimpin Muammar Gaddafi jika ia dikirim ke Den Haag.
Dumas, yang menjabat sebagai menteri luar negeri di bawah Presiden Francois Mitterrand, mengatakan ia melihat beberapa korban sipil akibat pemboman NATO di rumah sakit dan telah diberitahu oleh seorang dokter ada sekitar 20.000 orang lebih terluka.
"Ini brutal, agresi brutal terhadap sebuah negara berdaulat," kata Dumas sebuah konferensi pers di sebuah hotel mewah Tripoli pada hari Minggu kemarin (29/5), dihadiri oleh anggota keluarga dan pendukung kerabat korban sipil.
"Pada saat kami melihat, kami memiliki mandat atas nama korban pemboman militer NATO, yang melakukan aksi militer mereka terhadap warga sipil," Dumas berkata.
"Setelah pendekatan oleh pemerintah Libya, kami telah memutuskan untuk melakukan perjalanan ini untuk melihat sendiri kondisi korban dan situasi di Libya," katanya. dengan tegas.
Dumas didampingi oleh pengacara terkemuka Perancis, Jacques Verges, yang mengatakan tujuannya adalah untuk "membuka topeng para pembunuh"yang bertanggung jawab atas serangan udara NATO. Verges mengatakan ia telah menangis di rumah sakit setelah melihatwarga sipil terluka "semata-mata karena mereka warga Libya."(fq/reu)