Mauritania telah menyerahkan mantan kepala badan intelejen Libya, Abdullah al-Senussi, demikian konfirmasi yang diberikan pemerintah Libya.
Pesawat yang membawa al-Senussi dari negara di Afrika Barat itu telah tiba di Tripoli.
Libya ingin mengajukan al-Senussi ke pengadilan terkait berbagai kejahatan yang ia lakukan selama menjadi tangan kanan Muammar Gaddafi. Ia juga dicari Perancis dan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC).
Ia melarikan diri dari Libya setelah terjadi pembangkangan massal yang berujung pada penurunan paksa Kolonel Gaddafi.
Ia ditangkap begitu tiba di Mauritania dan Libya telah berulangkali meminta agar ia dipulangkan.
Mauritania sebelumnya mengatakan ia harus terlebih dahulu menghadapi dakwaan masuk secara tidak sah ke Mauritania.
“Ia dipulangkan ke Libya dengan dasar jaminan yang diberikan pemerintah Libia,” kata jurubicara pemerintah Mauritania kepada kantor berita Reuters, tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Menurut berbagai laporan, al-Senussi diserahkan ke sebuah delegasi Libya yang dipimpin langsung menteri kehakiman.
Ekstradisi Al-Senussi ke Libya itu merupakan sebuah pukulan bagi ICC.
Bukan hanya pengadilan internasional itu telah berulangkali mendapatkan hak untuk mengadili al-Senussi, tetapi juga bahwa anak Gaddafi, Saif al-Islam juga harus dibawa ke pengadilan mereka.
Al-Senussi ditahan pada bulan Maret di bandara Nouakchott, Mauritania setelah terbang dari Maroko. Ia menyamar sebagai seorang kepala suku Tuareg dan menggunakan paspor palsu.(fq/bbc)