Soal pentingnyajurnalis Muslim memiliki wadah dan jaringan komunikasi, sebenarnya bukan ide baru. Tapi jika ide ini disampaikan secara formal mewakili institusi negara, barangkali itulah yang baru. Seperti yang dilontarkan Malaysia yang mengajak dunia Islam membentuk sebuah wadah internasional yang menghimpun jurnalis dunia Islam. Program ini direncanakan menjadi wadah pertemuan para wartawan Islam dari berbagai penjuru dunia, mendiskusikan pelbagai permasalahan umat Islam bersama, meluruskan persepsi negatif yang ada di dunia Barat tentang Islam, dan sebagainya.
Ide ini terlontar langsung dari lisan Menteri Informasi Malaysia Zainudin Mayadin, dalam konferensi pers (2/5). Konferensi itu dihadiri sejumlah besar wartawan dari berbagai media massa di negara Arab dan Islam. Dalam kesempatan tersebut disampaikan pentingnya para jurnalis Islam memiliki kesadaran tentang sikap Barat, yang kerap menyentuh masalah sensitif dalam agama Islam dan cenderung mempermainkan sentimen kaum Muslimin.
Untuk itulah diperlukan wadah yang menaungi para jurnalis dunia Islam di seluruh penjuru. Wadah tersebut, “menjadi tempat bertemunya para jurnalis Muslim mendiskusikan berbagai permasalahan Islam, serta meletakkan strategi mengantisipasi sikap Islamophobia yang kini semakin dirasakan di Barat.”
Menurut Mayaden, dalam kesempatan meresmikan kantor yang mempekerjakan 23 jurnalis dari 15 negara Arab, “Ini adalah kantor pusat yang diharapkan akan bisa memainkan perannya di berbagai institusi pers internasional lain yang ada. Dari sini akan dilakukan studi jurnalistik sekaligus menyalurkan utusan-utusan terkait kajian jurnalistik.”
Kantor jurnalis yang baru dibuka ini juga menghimpun perwakilan dari sejumlah media massa, kantor berita, siaran televisi yang ada di sejumlah negara Arab dan Islam. Sebut saja seperti, Mesir, Bahrain, Irak, Yordania, Kuwait, Maroko, Amman, Qatar, Saudia, Suria, Tunisia, Turki, Emirat, Qatar dan Yaman.
Secara tegas Mayadin menjelaskan bahwa target yang ingin dicapai dari perpaduan jurnalis Islam ini adalah menghadapi sernagan informasi Barat terhadap umat Islam, dan meluruskan imej negatif Barat tentang Islam. “Tak ada yang memungkiri memang ada unit tertentu yang menyingkirkan Islam dan kaum Muslimin di Barat, melalui sarana media massa. Ada banyak taktik yang digunakan, termasuk tipuan, untuk menyerang kaum Muslimin dan menekan sentimen mereka. Mereka tahu sekali bahwa kaum Muslimin akan mudah meledak emosinya jika agama mereka diserang.”
Namun demikian, disampaikan pula, untuk sementara ini, kantor pusat jurnalis Islam itu belum bertujuan langsung memerangi informasi barat, tapi lebih kepada memberi pengenalan yang memadai kepada masyarakat barat tentang hakikat Islam dan dunia Islam. (na-str/iol)