Malaysia Longgarkan Aturan Berkunjung Bagi Warga Zionis-Israel

Demi sepakbola, Malaysia bersedia "berdamai" dengan Israel. Menteri Luar Negeri Malaysia, Rais Yatim menyatakan akan melonggarkan larangan masuk ke Negeri Jiran bagi warga Israel.

Pelonggaran itu dilakukan agar pelatih klub sepakbola Chelsea, Avram Grant dan pemain tengah tim tersebut, Tal Ben Haim, keduanya orang Israel, bisa datang ke Malaysia pada bulan Juli mendatang dalam rangkaian tur Asia mereka.

Menlu Malaysia mengatakan, meski Malaysia tidak menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan langsung dengan Israel, Malaysia tidak keberatan atas kunjungan mereka. " Mereka (klub Chelsea) adalah tim olahraga di mana ada dua orang Israel di dalamnya. Kami tidak melihat itu sebagai sesuatu yang salah, " kata Rais Yatim seperti dikutip kantor berita Malaysia, Bernama.

Selama ini, karena tidak menjalin hubungan resmi dengan "negara" Israel, Malaysia memberlakukan aturan harus adanya izin khusus bagi warga Israel yang ingin berkunjung ke Negeri Jiran itu. Terkait dengan izin pada dua anggota klub sepakbola Chelsea, Rais mengatakan, "Kita harus melihat masalahnya kasus per kasus. Kami tidak mau mencampuradukkan antara politik dengan olahraga."

Chelsea salah satu klub sepakbola yang masuk dalam Liga Utama Inggris rencananya akan melakukan pertandingan persahabatan dengan tim sepakbola Malaysia pada 29 Juli mendatang. Terkait rencana itu, pihak manajemen Chelsea bulan Maret kemarin mengatakan bahwa mereka kemungkinan akan dipaksa untuk membatalkan kunjungan ke Malaysia, jika dua anggota klub yang asal Israel tidak boleh masuk ke negeri itu.

"Kami jelas tidak bisa berangkat tanpa keikutsertaan pelatih utama kami. Tour ini merupakan bagian penting dari latihan kami untuk musim 2008-2009, " kata Ketua Eksekutif klub Chelsea, Peter Kenyon.

Ini adalah kali kedua Malaysia bersikap longgar terhadap isu Israel. Pada tahun 1997, Malaysia mengizinkan tim cricket Israel untuk ikut serta dalam turnamen cricket bersama tim dari 22 negara lainnya. Keputusan ini memicu aksi unjuk rasa di kota Kuala Lumpur. (ln/al-araby)