Jumat lalu, 16 Agustus 2019, Sarawak mengonfirmasi bahwa negara bagian tersebut telah melarang Zakir masuk dengan alasan bahwa ia dapat menimbulkan potensi bahaya bagi kerukunan etnik dan agama Sarawak.
Sedangkan Perlis melarang Zakir berbicara di acara “Malaysia Reverts Camp 2019” Jumat lalu. Larangan itu merujuk pada kekhawatiran bahwa pernyataan kontroversialnya dapat memengaruhi kerukunan ras di negara bagian tersebut.
Pada hari yang sama, Ketua Menteri Sabah Datuk Seri Mohd Shafie Apdal mengatakan Zakir akan dilarang memasuki negara bagian tersebut jika ada laporan bahwa penceramah asal India itu memiliki pandangan ekstremis.
“Ini adalah yurisdiksi pemerintah negara bagian, tetapi laporan seperti itu belum saya ketahui,” katanya.(mr/snd)