Malaysia menyiapkan panduan tinggal di luar angkasa untuk para astronotnya. Panduan ini dibuat sebagai bagian dari persiapan intensif rencana pengiriman astronot Muslim pertama dari Negeri Jiran itu.
Panduan dibuat dalam bentuk buku setebal lima halaman dan disusun oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia (JAKIM). Buku panduan tersebut dipublikasikan sejak bulan April kemarin, mengatur berbagai aspek antara lain terkait pelaksanaan sholat lima waktu, arah kiblat, puasa dan makanan, saat berada di luar angkasa.
Seperti diberitakan, Malaysia akan mengirim dua astronotnya, yang sekaligus akan menjadi astronot Muslim pertama Malaysia, yaitu Muszaphar Shukur yang berprofesi sebagai dokter dan Faiz Khaleed, seorang dokter gigi militer. Keduanya terpilih dari 1. 200 warga Malaysia yang melamar sebagai calon astronot program luar angkasa Malaysia yang diluncurkan oleh Badan Ruang Angkasa Nasional Malaysia pada tahun 2003. Shukur dan Khaleed, kini sedang menjalani latihan di Rusia.
Terkait dengan dibuatnya buku panduan itu, Ketua JAKIM Mustafa Abdul Rahman mengatakan, kondisi di stasiun ruang angkasa berbeda dengan kondisi di bumi, tapi hal itu bukan halangan bagi seorang astronot untuk menjalankan kewajibannya sebagai muslim.
Sejak Malaysia memastikan akan mengirim astronot Muslim pertamanya ke ruang angkasa, sejumlah ilmuwan dan ulama menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menetapkan panduan hidup di ruang angkasa tanpa harus melanggar kewajiban-kewajiban sebagai umat Islam.
Malaysia, bahkan sampai menggelar konferensi khusus membahas persoalan itu pada tahun 2006 lalu, karena Malaysia juga menargetkan mengirim astronot pertamanya ke bulan pada tahun 2020.
Buku panduan itu misalnya, memberi arahan jika seorang astronot ragu apakah makanan yang disediakan saat di ruang angkasa halal atau tidak. Dalam kondisi ini, seorang astronot menurut buku panduan itu, hanya mengkonsumsi makanan itu untuk mengendalikan rasa lapar.
Buku panduan tersebut juga menyerahkan pada astronot bersangkutan untuk memutuskan apakah akan berpuasa di bulan Ramadhan atau akan menggantinya setelah ia kembali ke bumi. Para astronot juga disarankan untuk tetap berpakaian sopan di hadapan publik.
Rencananya, Malaysia akan menayangkan kegiatan astronotnya di ruang angkasa lewat saluran televisi khusus yang akan mengudara selama 24 jam.
Astronot Malaysia ini akan menjadi astronot Muslim ke-9 di dunia yang pernah melakukan perjalanan ke ruang angkasa. Muslim lainnya yang pernah melakukan perjalanan itu adalah Pangeran Sultan bin Salman asal Saudi yang ikut dengan pesawat ruang angkasa Discovery milik AS. Kemudian ada Anousheh Ansari, pengusaha telekomunikasi AS keturunan Iran yang menjadi turis pertama stasiun ruang angkasa pada September 2006. (ln/iol)