Makin Rasis, Kanselir Austria Ajak Eropa Bersatu Lawan Islam Politik

Eramuslim – Kanselir Austria, Sebastian Kurz, mengharapkan Eropa meninggalkan apa yang dia sebut sebagai ‘toleransi yang disalahpahami’ setelah serangan teroris di Wina. Kurz juga menyerukan upaya seluruh Uni Eropa untuk memerangi Islam politik.

“Saya mengharapkan diakhirinya pemahaman yang salah tentang toleransi, di semua negara Eropa,” kata Kurz kepada surat kabar Jerman Die Welt, dilansir dari laman RT, Rabu (4/11).

Ia mengatakan, ideologi Islam politik membahayakan kebebasan dan model kehidupan Eropa. Kanselir Austria menegaskan bahwa masalah tersebut cukup serius untuk memerlukan tanggapan di seluruh Eropa.

Ia menambahkan bahwa telah mengangkat topik ini dalam panggilan telepon dengan banyak pemimpin Eropa dan juga berencana untuk melawan Islam politik sebagai masalah dalam agenda di KTT Uni Eropa mendatang.

Berbicara kepada media Austria, Kurz juga menyebut keputusan untuk membebaskan penyerang Wina dengan pembebasan bersyarat jelas salah. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengakui bahwa kelompok radikal Islam yang menewaskan empat orang dan melukai 23 lainnya di Wina pada hari Senin memanipulasi program deradikalisasi yang diawasi Kementerian Kehakiman.

Pelaku sebelumnya dijatuhi hukuman 22 bulan penjara pada April 2019 karena bersumpah setia kepada ISIS dan berusaha bergabung dengan teroris di Suriah. Namun, dia dibebaskan hanya sekitar delapan bulan kemudian karena dia tidak lagi dianggap sebagai ancaman. “Seandainya dia tidak dibebaskan dari penjara, serangan teroris seperti ini tidak mungkin terjadi,” kata Kurz.