“Kekhalifahan saat ini berada di tangan Presiden Erdogan,” ujar Dilipak dalam wawancara Maret lalu, seperti dikutip kantor berita Ahval.
Erdogan selama ini mencitrakan dirinya sebagai pemimpin umat Islam seperti di zaman Kekaisaran Ottoman Turki yang mengklaim gelar khalifah untuk menunjukkan merekalah penguasa dunia Islam.
Istilah kekhalifahan juga dipakai oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk memperlihatkan ambisi mereka menguasai dunia Islam dengan paham ekstrem.
Majalah yang punya kaitan dengan pemerintah
Gercek Hayat adalah majalah mingguan yang punya hubungan dengan pemerintah Turki, seperti dikatakan mantan anggota parlemen Turki Aykan Erdemir.
Perusahaan yang menerbitkan Gercek Hayat memiliki salah satu dari surat kabar pro-Erdogan di Turki yang selama ini “menerima bantuan ekonomi dari pemerintah dan institusi pro-pemerintah lainnya,” kata Erdemir yang saat ini adalah direktur senior Program Turki di lembaga peneliti Amerika Serikat Yayasan Pertahanan untuk Demokrasi.
Majalah Gercek Hayat juga punya reputasi dalam mengomentari kaum minoritas agama di Turki seperti Kristen dan Yahudi, kata Eedemir.
Pada Mei lalu kelompok minoritas agama di Turki mengecam majalah Gercek Hayat karena mengaitkan tiga tokoh agama dari rabbi Yahudi, Kristen Ortodoks, dan tokoh Armenia, dengan terorisme.
“Kalau pemerintahan Erdogan serius dengan sikap Gercek Hayat yang menyerang kelompok minoritas agama, maka mereka harusnya menghentikan sokongan ekonomi kepada perusahaan penerbit majalah itu,” kata Erdemir. (*)