Maher al-Assad, Musuh Nomor 1 Eropa

Uni Eropa menempatkan sanksi terhadap 13 pejabat Suriah, termasuk saudara Presiden Bashar al-Assad, dan sepupunya yang kaya serta berpengaruh, akibat tindakan keras pemerintah yang terus melakukan kekerasan terhadap para penentang pemerintah. Di mana dilaporkan pemerintah mengirim tank ke kota-kota yang dekat kota Deraa.

Keputusan sanksi dari Uni Eropa itu diumumkan pada hari Selasa, bertujuan menekan Assad untuk menghentikan kekerasan terhadap demonstrasi anti-pemerintah yang pecah sejak pada bulan Maret. Uni Eropa juga menargetkan berbagai sanksi yang diarahkan kepada kepala badan keamanan dan intelijen dalam negeri, dan termasuk membekukan aset, larangan perjalanan, dan embargo senjata.

Maher al-Assad, saudara presiden, yang memimpin Garda Republik, dan dia dianggap orang kedua paling berkuasa di negeri itu. Sanksi Uni Eropa menggambarkan dia sebagai "penanggung jawab utama kekerasan terhadap demonstran."

Pemerintahan Uni Eropa memutuskan untuk tidak menargetkan Presiden Assad sendiri, dan para diplomat mengatakan langkah-langkah hukuman akan diberlakukan secara bertahap.

Tapi Assad, yang bertanggung jawab akan menghadapi tudingan yang paling serius terhadap pemerintahannya yang berlangsung selama 11 tahun, bisa menghadapi sanksi Uni Eropa segera, kata mereka.

Rami Makhlouf, sepupu presiden dan pemilik perusahaan ponsel terbesar Suriah, Syriatel, juga ditempatkan pada daftar sanksi. Makhlouf juga memiliki beberapa konstruksi besar dan perusahaan minyak.

Sanksi Uni Eropa juga menargetkan Muhammad Ibrahim Al-Chaar, menteri dalam negeri, Jendral Ali Mamlouk, Kepala Intelijen, dan Abd al-Fatah Qudsiyeh, yang memimpin intelijen militer.

Meskipun rezim Assad telah menyatakan dalam beberapa hari terakhir untuk menarik pasukannya dari beberapa kota, penindasan berlanjut pada hari Selasa, kata aktivis.

Tembakan senjata berat terdengar di Mouadhamiya, pinggiran barat daya ibukota, Damaskus, ujar seorang saksi kepada Reuters. Tentara mendirikan pos pemeriksaan di pinggiran kota menuju Damaskus, dan melarang orang-orang masuk ke ibukota, kata saksi mata, Selasa pagi.t

Pasukan keamanan melakukan penangkapan lebih dalam Baniyas, tiga hari setelah memasuki kota pesisir, dan tentara yang didukung oleh tank masuk kota-kota di sekitar Daraa, tempat beberapa kekerasan terburuk, kata saksi.

Pasukan memasuki Inkhil, Deal, Jassem, Sanamein dan Nawa setelah tengah malam, kata mereka.

Rami Abdul Rahman, kepala Observatorium Suriah yang berbasis di London untuk Hak Asasi Manusia, kata air, listrik dan saluran telepon terputus di Baniyas dan bahwa ribuan orang, termasuk pemuda, telah ditangkap. (mh/aljz)