Menurut Mahathir, boikot tidak dapat cukup untuk membayar kesalahan yang dilakukan Prancis selama ini.
Disebutkan, Mahathir tidak merujuk langsung ke serangan Nice.
Belakangan, situasi di Prancis semakin memanas tatkala Presiden Prancis Emmanuel Macron bersumpah tak bakal membuat kaum Islamis di negerinya dapat tidur nyenyak.
Sumpah Macron itu kemudian mendapatkan kecaman dari negara-negara mayoritas Muslim, lantaran dinilai melontarkan pendapat yang menghina Islam.
Pernyataan dan sikap Macron dianggap menyudutkan Muslim sekaligus mengglorifikasi Islamofobia.
Dari situ, sejumlah negara seperti Turki dan Bangladesh menyerukan boikot terhadap produk-produk Prancis.
“Saya menyerukan kepada warga saya, jangan pernah memuji merek Prancis, jangan membelinya,” ujar Presiden Recep Tayyip Turki Erdogan, Senin (26/10), dikutip dari Anadolu Agency.(aa)