Eramuslim.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta para pengkritik kebijakan pembatalan proyek Kereta Api Berkecepatan Tinggi (HSR) Kuala Lumpur-Singapura untuk menyajikan data.
Menurutnya, mengeluarkan pernyataan dan tuduhan tanpa bukti akan menjadi tidak berarti.
“Tunjukkan (kami) buktinya. Ketika kami mengatakan pemerintah dibebani dengan utang nasional sebesar 1 triliun ringgit Malaysia, kami memiliki bukti dan dokumen untuk mendukung klaim itu,” ujarnya seperti dikutip dari Bernama, Rabu (30/5).
Pernyataan Mahathir ini menanggapi pernyataan mantan menteri era Najib Razak, Abdul Rahman Dahlan yang mengklaim bahwa Malaysia akan rugi 209 miliar ringgit Malaysia dan kehilangan 70 ribu lapangan pekerjaan jika proyek kereta cepat itu dibatalkan.
Dalam hal ini, Mahathir telah mengeluarkan keputusan untuk membatalkan proyek kereta cepat dan kemungkinan akan membayar 500 juta ringgit Malaysia sebagai kompensasi kepada Singapura.
Menurutnya, proyek ini tidak bermanfaat bagi Malaysia karena akan merugikan negara dengan jumlah uang yang sangat besar. Sementara pemerintah diprediksi tidak akan menghasilkan uang sama sekali karena jalur kereta yang pendek.(kl/rakyatmerdeka)