Mahasiswa Pakistan: Pergilah, Amerika!

Sejumlah besar mahasiswa dari berbagai universitas dari Ibukota Islamabad, akhirnya, turun ke jalan pertengahan pekan ini. Mereka menentang pembunuhan yang brutal terhadap rekan mereka dalam kejadian teroris ledakan kembar di Universitas Islam Internasional, Islamabad (IIUI), pada hari Selasa.

Mereka berpandangan bahwa tujuan utama dalam pembomanan universitas ini adalah untuk mengisolasinya dari dunia internasional, karena saat ini mahasiswa yang terdaftar di sini datang dari lebih 56 negara. Tidak heran jika mereka geregetan mengungkap siapa pelakunya.

Hassan Javed, seorang mahasiswa di Fakultas Syariah dan Hukum di IIUI, mengatakan bahwa pernyataan Menteri Dalam Negeri Rehman Malik yang mengumumkan tentang adanya ‘Pasukan Khusus Mahasiswa’ untuk melawan teroris, dan mengubah lingkungan damai kampus ke dalam medan perang, adalah menyesatkan. Ia menyesalkan pernyataan itu yang melibatkan para mahasiswa ke masalah-masalah keamanan. "Mahasiswa marah atas pernyataan Malik yang menunjukkan kebencian terhadap para penguasa," katanya.

Asim, seorang mahasiswa di IIUI, berpendapat bahwa ada tangan asing di balik serangan teroris baru-baru ini. Ia mengklaim bahwa lebih dari 20 mahasiswa dari Universitas telah tewas dalam ledakan kembar kemarin. Dia menuntut pemerintah untuk memisahkan diri dari Amerika Serikat.

Federasi Mahasiswa Nasional (NSF) menggelar demonstrasi protes di National Press Club Islamabad untuk mengutuk serangan di Universitas Internasional Islam dan untuk mengungkapkan solidaritas dengan siswa yang menjadi korban. Anggota NSF memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan melawan teroris. (sa/qmh)