Pemerintah Arab Saudi akan menjadikan kota Madinah Al-Munawwarah sebagai kota modern berteknologi tinggi, di mana orang bisa bekerja, berbisnis dan tinggal dengan nyaman di kota itu. Kerajaan Saudi sudah menyiapkan dan milyaran dollar untuk mewujudkan mega proyek untuk "Kota yang Bercahaya" julukan untuk kota Madinah.
Tahir Muhammad Bawazir yang akan mengetuai perusahaan-perusahaan developer yang akan melakukan pembangunan mega proyek tersebut mengatakan, kota Madinah adalah batu loncatan bagi peradaban Islam, karena di kota inilah Islam mengalami perkembangan pesat dan di kota inilah Rasulullah Muhammad Saw dimakamkan.
"Di sinilah tempat di mana semuanya berawal. Di kota bersejarah ini, " kata Bawazir.
Kota Madinah nantinya, akan menjadi kota alternatif sebagai pusat bisnis dengan fasilitas dan infrastruktur yang lengkap, pusat pendidikan, kota tujuan pariwisata yang dilengkapi dengan taman-taman yang unik dan rumah sakit bertaraf internasional.
"Kami menyebutnya sebagai ‘Knowledge Economic Cities (KEC) karena memiliki lebih banyak fasilitas, " kata Amr al-Dabbagh, gubernur Arabian General Investment Authority (SAGIA).
Kota Madinah adalah dataran yang subur, membentang di tengah wilayah Hijaz sekitar 447 kilometer ke arah utara dari kota suci Makkah. Arab Saudi berharap proyek KEC akan menarik minat para ilmuwan Muslim dan perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya serta mendorong pembangunan di berbagai bidang di kota Madinah.
Rencana ini bersamaan dengan meningkatnya pendapatan devisa negara Arab Saudi sebagai negara pengekspor minyak. Melonjaknya harga minyak mentah di pasaran dunia, dipekirakan akan menambah devisa negara Saudi sampai 700 milyar dollar pada tahun 2008 dan 2009.
Ketua SAGIA, al-Dabbagh menyatakan, proyek pembangunan di kota Madinah seluruhnya akan dikerjakan oleh sektor swasta. "Peran kami hanya menekan kemungkinan munculnya kendala dan memastikan lingkungannya mendukung untuk kegiatan bisnis, " ujarnya.
SAGIA saat ini sedang melakukan studi kelayakan terhadap dua proyek lainnya, apakah proyek-peroyek itu akan menguntungkan dari sisi komersil. Sehingga sampai tahun 2020, akan muncul kota-kota baru di atas padang pasir Saudi sebagai tempat tinggal bagi sekitar 4, 8 juta penduduk dan mampu menyedikan lapangan pekerjaan bagi 1, 2 juta orang.
Kerajaan Saudi Arabia, yang memiliki 23 juta penduduk di bawah usia 18 tahun, memang sedang memprioritaskan masalah sumber daya manusia bagi negaranya, untuk menggantikan tenaga-tenaga kerja asing yang menurut data bulan September 2004 jumlahnya hampir seperempat dari total jumlah penduduk Saudi. (ln/iol/al-arby)