Sumber keamanan Inggris menyatakan kecolongan atas hilangnya ratusan paspor warga Inggris setiap tahun, mereka mengungkapkan adanya kekhawatiran atas penggunaan tersebut paspor itu dalam operasi pembunuhan, khususnya terkait adanya agen Mossad Israel yang menggunakan paspor Inggris tersebut dalam pembunuhan pemimpin Hamas Mahmud Mabhuh.
Surat kabar"Daily Express", edisi Kamis (8/4), mengungkapkan bahwa ratusan paspor Inggris hilang atau dicuri setiap tahunnya, meskipun otoritas Inggris yang bertanggung jawab atas pengiriman paspor ini bukan layanan kurir surat kerajaan Inggris.
"Ada kekhawatiran pihak keamanan Inggris, data-data informasi pribadi serta ratusan paspor warga Inggris yang hilang selama lima tahun terakhir, dapat digunakan untuk tujuan terorisme dan kejahatan."
Surat kabar itu mengutip pernyataan Menteri Damien Green, menteri imigrasi dari kubu Partai Konservatif yang mengatakan, "tingginya jumlah paspor yang hilang sangat mengganggu dan mengejutkan, dan menunjukkan bahwa sangat berbahaya untuk mengandalkan pemerintah untuk menyerahkan dokumen perjalanan dan kartu identitas."
Dia mencatat bahwa selama delapan bulan pertama tahun lalu (2009) telah hilang atau dicuri lebih dari 300 paspor Inggris, dan 654 paspor lainnya juga hilang selama periode Februari 2008 sampai dengan Januari 2009.
Inggris baru-baru ini mengumumkan pengusiran seorang diplomatnya Israel dari Inggris atas penggunaan paspor Inggris yang ternyata terkait dengan kasus pembunuhan Mahmoud Mabhuh, Januari lalu di Dubai setelah mereka meyakin bahwa Mossad yang bertanggung jawab pemalsuan paspor ini.(fq/pic)