Sebagai tamu undangan Pemerintah Daerah Basaksehir, Istanbul, Ahed Tamimi menghadiri sejumlah pertemuan dan membuka pameran bertajuk “Menjadi anak di Palestina”, sebelum menerima Handala Courage Award.
Ahed Tamimi yang baru berusia 13 tahun itu mengaku sangat bangga mendapatkan penghargaan tersebut. Dia mengatakan penghargaan itu akan menambah kekuatannya. Gadis kurus berambut pirang itu mengatakan bahwa dia mengacungkan tinjunya ke arah prajurit Israel dan berpikir bahwa dirinya bisa membuat Palestina merdeka.
Aksi Ahed Tamimi saat memaki-maki dan mengacung-acungkan tinjunya ke arah tentara Zionis terekam kamera sejumlah wartawan yang meliput demonstrasi rutin di daerah Nabi Saleh dekat Ramallah, Tepi Barat bulan Oktober 2012. Video rekaman itu diunggah ke YouTube oleh sejumlah orang.
Gambar foto Ahed Tamimi yang terlihat sedang mengacungkan tinjunya ke arah seorang tentara Israel salah satunya diambil oleh fotografer Anadolu Agency Kays Abu Semra, yang kemudian merebak luas lewat internet.
Menjawab pertanyaan Anadolu Agency usai sarapan pagi dengan Erdogan, Ahed Tamimi mengatakan ingin menjadi pengacara jika ia besar nanti, agar bisa memberikan kontribusi bagi rakyat Palestina.
Disambut teman sebaya
Ahed Tamimi dan Neriman Tamimi tiba di Bandara Ataturk Istanbul, Turki, pada 24 Desember 2012 sekitar pukul 2 siang dengan menggunakan penerbangan Royal Jordanian Airlines lewat Amman, Yordania.
Keduanya disambut oleh murid-murid pusat pengetahuan ‘Cevdat Kiliclar’ dengan rangkaian bunga dan lambaian bendera Palestina. Cevdat Kiliclar adalah aktivis pro-Palestina asal Turki yang gugur ditembak Zionis di atas kapal Mavi Marmara.
Ahed berpose di depan kamera wartawan sambil mengacungkan jari simbol kemenangan bersama para siswa yang mengenakan kaos bergambar gadis ‘pahlawan cilik Palestina’ itu.
“Saya sangat mencintai Erdogan. Saya sangat gembira bisa berada di tanah airnya Erdogan,” kata Ahed Tamimi menampakkan kegembiraannya yang sangat bisa datang ke Turki, lapor media Turki Sabah (25/12/2012).
Saat diminta menceritakan kembali apa yang dilakukannya terhadap tentara Israel, Ahed Tamimi berkata, “Saya tidak takut dengan tentara-tentara Israel. Biar mereka takut dan tahu rasa dengan keberanian orang Palestina.”
Ayah Ahed, Bassem Tamimi, sudah menjadi langganan penjara Zionis Israel, karena giat melakukan demonstrasi menentang penjajahan Zionis dan perampasan tanah milik warga Palestina oleh pemukim Yahudi Israel.
Terakhir Bessem Tamimi mendapatkan kekerasan saat ditangkap tentara Zionis pada bulan Oktober 2012 dan divonis penjara empat bulan oleh pengadilan militer Israel awal bulan Nopember 2012. (kl/hidayatullah)