Harian Maaref terbitan Israel melansir lima alternatif yang dikaji penjajah Zionis Israel untuk mengatasi rudal-rudal Al-Qassam.
Lima alternatif itu adalah: Operasi militer besar-besaran melalui jalan darat ke wilayah Ghaza, menduduki sejumlah lokasi Palestina secara terbatas, membunuh para tokoh pimpinan Hamas, mendukung Fatah dalam konflik melawan Hamas, dan alternatif teknologi untuk melumpuhkan rudal Al-Qassam.
Dalam edisi Jumat (18/5) harian itu melaporkan bahwa Israel akan melakukan kajian intensif pada hari Ahad (20/5), terkait lima usulan alternatif tadi untuk mengatasi masalah rudal Al-Qassam yang belakangan gencar diluncurkan para pejuang Hamas ke sejumlah tempat pendudukan Israel di Palestina.
Langkah alternatif pertama yang dikaji adalah operasi militer darat secara massif ke wilayah Ghaza. Menurut harian ini, langkah tersebut bisa melumpuhkan Hamas. Ada sejumlah tokoh militer Israel yang mendukung langkah ini, terutama komandan tentara wilayah selatan Israel. Ia mengatakan, “Operasi militer darat yang dilakukan Israel di Tepi Barat pada April 2002 lalu telah berhasil, setidaknya telah mampu menurunkan serangan rudal secara dramatis, yang sebelumnya dilakukan dalam sejumlah aksi perlawanan yang dilakukan di Tepi Barat ke Israel. ”
Di sisi lain, Rowen ben Yashe, tokoh pengamat militer harian Yodiot Aharonot mengatakan bahwa aksi serangan darat secara massif juga bisa membantu intelejen Israel memperoleh sejumlah informasi untuk melumpuhkan Hamas. ”
Terkait langkah alternatif kedua yaitu pendudukan sejumlah wilayah Ghaza, Maaref menyebutkan bahwa langkah ini untuk mencegah pejuang Palestina membuat lorong-lorong bawah tanah agar tetap bisa melakukan serangan rudal dari sejumlah tempat.
Sedangkan opsi ketiga menurut Maaref, adalah membunuh semua orang yang terlibat dalam serangan rudal Israel, dan ini sudah dilakukan oleh Israel sejak lama.
Israel juga akan membahas langkah pembunuhan pemimpin politik Hamas, yang dianggap efektif melemahkan serangan Hamas sebagaimana terjadi pada waktu sebelumnya. Pembunuhan paling berani, dilakukan Israel dengan membunuh pemimpin spiritual Hamas Syaikh Ahmad Yasin, yang kemudian mendorong Israel untuk melakukan gencatan senjata dengan menghentikan serangan sementara.
Opsi keempat adalah menyokong Fatah agar memiliki kemampuan melemahkan kekuatan Hamas. Bentuk sokongan adalah dengan suplai senjata dan berbagai fasilitas bantuan yang bisa menambah kekuatan Fatah melawan Hamas. Menurut Maaref, Israel mendapatkan ide karena mencontoh strategi AS selama ini dalam memantik kerusuhan di berbagai tempat. AS selalu memberikan dukungan pada pihak tertentu untuk mengambil keuntungan di baliknya.
Sedangkan opsi terakhir adalah mengkaji alternatif teknologi untuk mematahkan rudal-rudal Al-Qassam. Pengkajian teknologi ini akan melen biaya tidak sedikit untuk meningkatkan kepekaan radar yang bisa menangkap rudal-rudal Al-Qassam. Salah satu produk teknologi udara Israel yang terkenal adalah Refael, yang merupakan langkah modivikasi senjata anti rudal dan pernah diuji cobakan beberapa bulan lalu. (na-str/iol)