Al-Issa mengecam dengan sangat keras kartun tersebut dan mengatakan itu menyinggung Muslim. Namun, dia juga menekankan sosok Nabi terlalu besar untuk diremehkan oleh kartun belaka.
Dia lantas mendorong umat Islam menghindari reaksi negatif yang berlebihan dan bertindak hanya berdasarkan ajaran agama Islam. Ia menambahkan, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan menghina Nabi Muhammad SAW tidak termasuk dalam ruang lingkup kebebasan berekspresi. Karena itu, kata dia, prinsip kebebasan tidak bisa menjadi alasan menyebarkan kebencian
“Surat kabar yang tidak penting dengan hampir tidak ada penjualan atau langganan, ilustrator yang tidak penting dan tidak dikenal memperoleh ketenaran internasional dengan mudah dan gratis. Ini karena reaksi negatif yang membuat mereka jadi terkenal,” ujarnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron sendiri membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. Dia bahkan mencap pelaku pembunuhan guru tersebut sebagai ‘islamis’. Macron mengatakan, guru yang dibunuh itu adalah korban serangan teroris Islam. ROL