Liga Arab Berhasil Bujuk Kelompok Oposisi di Libanon untuk Dialog

Mediasi yang dilakukan Liga Arab untuk menyelesaikan konflik di dalam negeri Libanon terus bergulir. Hari ini, Jumat (16/5) kelompok-kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Libanon, termasuk Hizbullah akan terbang menuju Qatar, setelah sebelumnya menyatakan setuju untuk melakukan dialog dengan mediasi Liga Arab.

Hari Kamis kemarin, Perdana Menteri Qatar Syaikh Hamad bin Jassim bin Jabr al-Thani menggelar keterangan pers dan menjelaskan enam poin rencana yang akan dilakukan guna mengakhiri konflik bersenjata antara kelompok oposisi dan pemerintah Libanon. Salah satunya adalah rencana pemilihan presiden dan pembentukan pemerintahan nasional bersatu di Libanon, dengan melibatkan kelompok-kelompok oposisi.

Selain menyepakati dialog, kelompok-kelompok opisisi di Libanon juga berjanji akan menahan diri untuk tidak menggunakan senjata, mengeluarkan pernyataan yang bisa memicu pertikaian fisik serta memulihkan situasi keamanan di Libanon.

"Kelompok oposisi sudah menyatakan akan mengakhiri kampanye anti-pemerintah dan membuka semua jalan serta rute menuju pelabuhan dan bandara, " kata Ali Hassan Khalil, salah seorang tokoh dari kelompok oposisi.

Menjelang pengumuman itu, para pendukung Hizbullah mulai menyingkirkan blokade-blokade jalan yang menuju ke bandara internasional Beirut. Aktivititas di bandara mulai pulih, dan sudah ada penerbangan komersial yang melakukan pendaratan serta penerbangan di bandara yang selama sepekan kemarin lumpuh.

Liga Arab berusaha keras menengahi konfil antara pemerintah Libanon yang didukung negara-negara Barat dan kelompok oposisi yang dimotori oleh Hizbullah. Banyak yang beranggapan, konflik di Libanon tidak lepas pengaruh AS yang selama ini berambisi untuk mengalahkan musuh-musuhnya di kawasan itu, yaitu Iran dan Suriah. (ln/al-arby)