Liga Arab berjanji akan mendukung upaya Palestina untuk meningkatkan status keanggotaannya di PBB bulan September mendatang. Untuk itu, Liga Arab akan meminta PBB mengakui Palestina sebagai negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Dalam komunike bersama hasil pertemuan Liga Arab di Qatar disebutkan, "Liga Arab memutuskan untuk pergi ke PBB guna meminta pengakuan terhadap Negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, serta meminta status keanggotaan secara penuh (untuk Palestina)."
Komunike bersama itu tidak menyebutkan kapan Liga Arab akan menyampaikan desakannya pada PBB. Namun, sejumlah pejabat Palestina berharap Liga Arab sudah melakukannya sebelum Sidang Umum PBB bulan September mendatang. Menurut seorang delegasi Liga Arab dalam pertemuan di Qatar, organisasi itu sudah membentuk sebuah komite untuk menentukan tanggal berapa Liga Arab secara resmi akan menyampaikan permintaannya pada PBB.
Keputusan Liga Arab itu dikecam oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pidatonya, Netanyahu lagi-lagi mengatakan, "Jika mereka (Palestina) benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus kembali ke meja negosiasi tanpa persyaratan. Tindakan sepihak tidak akan membawa perdamaian dan tidak akan memberikan solusi apapun."
Selama ini, Palestina menegaskan sikapnya tidak mau melanjutkan negosiasi dengan rezim Zionis selama rezim Zionis masih melanjutkan pembangunan pemukiman ilegalnya di wilayah Palestina di Tepi Barat. Israel menolak memenuhi persyaratan itu.
Status Palestina di PBB adalah "nonanggota" atau "peninjau" karena bentuknya masih Otorita, belum negara. Karena negosiasi dengan Israel selalu menemui jalan buntu, Palestina memutuskan untuk mengupayakan pengakuan sebagai negara, seperti negara-negara lainnya yang menjadi anggota penuh di PBB.
Yang menjadi kendala di PBB nanti adalah AS, karena negara sekutu Israel ini memiliki hak veto sehingga bisa menggagalkan upaya yang dilakukan Palestina. Namun, menurut analis politik di Palestina Talal Okal, tidak ada pilihan lain bagi Palestina selain tetap maju di PBB.
"Konsensus Liga Arab menunjukkan adanya kekecewaan terhadap sikap AS, dimana negosiasi menemui jalan buntu dan kita sudah memasuki tahap pertarungan politik." kata Okal. (kw/AN)