Sebuah jet tempur Perancis dilaporkan telah ditembak jatuh di Libya setelah beberapa negara menyetujui intervensi militer besar-besaran ke negara Afrika Utara tersebut.
Televisi pemerintah Libya mengatakan Sabtu malam (19/3) bahwa pesawat perang Perancis jatuh di distrik Njela ibukota Libya Tripoli, AFP melaporkan.
Namun, militer Perancis dengan cepat membantah laporan itu.
Pasukan Asing meluncurkan serangan udara terhadap Libya setelah para pejabat dari pertemuan sejumlah negara di Paris pada hari Sabtu kemarin memerintahkan intervensi militer besar-besaran ke negara itu dalam rangka untuk mengakhiri serangan-serangan terhadap warga sipil yang diluncurkan oleh pasukan penguasa Libya Muammar Gaddafi.
Perwakilan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Uni Emirat Arab, dan Qatar menghadiri pertemuan itu.
Ada laporan bahwa pesawat-pesawat tempur Perancis telah mulai menembaki pasukan pemerintah Libya di timur kota Benghazi, yang merupakan kubu kekuatan anti-pemerintah.
Intervensi Perancis datang setelah pasukan yang setia kepada penguasa Libya mulai mendekati kubu revolusioner di Libya bagian timur, meski adanya gencatan senjata yang dinyatakan oleh Gaddafi, Jumat lalu.
Selain itu, pasukan AS dan Inggris menembakkan setidaknya 110 rudal jelajah Tomahawk ke Libya menargetkan pertahanan udara Gaddafi pada hari Sabtu kemarin. Rudal dilaporkan menyerang pasukan pro-pemerintah.
Berbicara kepada wartawan di Brazil, Presiden AS Barack Obama mengatakan Washington bersatu dengan mitra internasional dalam kebutuhan untuk mengambil tindakan keras ke Libya.
"Konsensus kami kuat dan tekad kami adalah jelas bahwa rakyat Libya harus dilindungi."(fq/prtv)