Libya Bersiap Lakukan Pemilu Demokratis Pertama Setelah 4 Dekade

Libya Bersiap Lakukan Pemilu Demokratis Pertama Setelah 4 Dekade

Warga Libya sedang mempersiapkan diri untuk memberikan suara mereka dalam pemilu demokratis pertama setelah empat dekade di bawah pemerintahan diktator Muammar Gaddafi.

Pemungutan suara akan berlangsung pada hari Sabtu besok (7/6) untuk pemilihan anggota Umum Kongres Nasional, yang akan menunjuk pemerintah baru dan komisi yang menyusun konstitusi baru, AFP melaporkan pada hari Kamis kemarin.

Dewan Transisi Nasional (NTC), yang telah memerintah Libya sejak penggulingan Gaddafi, harus mengundurkan diri setelah kongres memegang sesi pertama.

Pemungutan suara yang semula dijadwalkan akan diadakan pada 19 Juni, adalah pemilu pertama negara Afrika Utara itu secara nasional sejak 1960-an pada saat Gaddafi melarang partai politik dan pemilu.

Lebih dari 2,7 juta orang, atau sekitar 80 persen dari pemilih yang memenuhi syarat, telah terdaftar untuk mengambil bagian dalam pemilu.

200-kursi anggota kongres akan dipilih dari antara lebih dari 2.500 kandidat independen dan lebih dari 140 entitas politik.

Konstitusi, yang membutuhkan dukungan dalam referendum nasional, akan berfokus pada isu-isu kunci seperti bentuk pemerintahan, peran perempuan dalam masyarakat, dan hak-hak minoritas.

Sebelumnya pada Kamis kemarin, NTC mengatakan bahwa sumber utama undang-undang di negara ini harus syariah Islam.(fq/prtv)