Libya Akhiri "Perang" dengan AS

Pemimpin Libya Moamer Gadafi mengakhiri sikap anti-AS nya. Ia mengumumkan normalisasi hubungan secara penuh antara Libya dan AS hari Senin (1/9) dalam perayaan 39 tahun kekuasannya di negeri kaya minyak itu dan akan menerima kunjungan Menlu AS Condoleezza Rice pekan depan.

"Semua konflik antara Libya dan AS sudah berakhir. Tidak akan ada lagi perang, serangan atau tindakan terorisme, " kata Gadafi dalam pidatonya di depan Kongres Rakyat, lembaga yang setara dengan parlemen di Libya.

Sejak tahun 1980-an, Gadafi dikenal sebagai tokoh yang kerap memberikan dukungan terhadap kelompok-kelompok militan anti-Barat, sehingga mantara presiden AS Ronald Reagan menyebutnya dengan julukan "mad dog" (anjing gila).

Gadafi menegaskan, meski Libya membuka hubungan kembali dengan AS, bukan berarti Libya menjadi sahabat AS. Libya, kata Gadafi, tetap menolak campur tangan AS atas urusan dalam negerinya.

Selain dengan AS, Libya juga menjalani era baru hubungan bilateral dengan Italia-negara yang dulu menjajah Libya-setelah PM Italia Silvio Berlusconi menyampaikan pernyataan maaf atas kehancuran Libya selama masa kolonial Italia. Sebagai kompensasinya, Italia menandatangani kesepakatan investasi di Libya senilai lima milyar dollar.

"Ini merupakan kemenangan Libya baik secara moral, politik dan materi, " kata Gadafi dalam pidatonya di kota Benghazi.

Pada kesempatan itu, Gadafi juga berjanji akan menertibkan anggaran-anggaran yang diajukan kementerian negaranya menyusul protes publik Libya atas makin meluasnya korupsi di kalangan pejabat pemerintah negeri itu. Ia menegaskan siap membagikan hasil dari pendapatan minyak negara pada rakyat Libya mulai tahun depan. (ln/mol)