Libya Akan Bubarkan Semua Milisi Ilegal

Libya Akan Bubarkan Semua Milisi Ilegal

Pemimpin sementara Libya memerintahkan pembubaran semua kelompok milisi yang tidak resmi alias ilegal, setelah terjadinya aksi protes dan kemarahan publik atas kegiatan mereka serta tewasnya duta besar Amerika Serikat untuk Libya bulan ini.

Ketua dewan nasional Mohammed el-Magarief bertekad menegaskan akan membubarkan semua kelompok milisi dan kamp-kamp militer yang beroperasi diluar kontrol pemerintah dan para milisi ilegal tidak akan diizinkan beroperasi lagi serta tidak dibolehkan melakukan pemeriksaan di berbagai pos keamanan.

“Kami ingin semua kelompok milisi dan kamp militer yang tidak memiliki kaitan dengan pemerintah dibubarkan,” kata Magarief, ketua parlemen yang juga menjabat sebagai kepala negara hingga pemilihan umum tahun depan.

“Kami mendesak semua orang untuk menghentikan aksi-aksi kekerasan dan tidak lagi membawa senjata, baik di jalan maupun di tempat-tempat umum lain,” tambahnya.

Salah satu kelompok milisi yang sangat kuat di Libya timur, Brigade Abu Slim, telah mengatakan akan membubarkan diri dan meninggalkan pangkalan mereka di kota Derna.

Milisi lain, Ansar al-Sharia, yang membantah telah menyerang kantor konsulat AS, juga dilaporkan meninggalkan Derna.

Pengumuman ini dikeluarkan setelah tentara mengambil-alih pangkalan-pangkalan milisi di kota Benghazi hari Sabtu lalu, setelah terjadinya bentrokan yang menewaskan 11 orang dan mencederai lebih dari 60 lainnya.

Bentrokan itu terjadi diluar kompleks-kompleks milisi, setelah puluhan ribu penduduk berpawai di kota Benghazi menuntut pembubaran kelompok-kelompok milisi itu. Para demonstran mengusir milisi Ansar al-Shariah dari markas mereka dan mengambil-alih pangkalan-pangkalan milisi bersenjata lainnya di kota Benghazi.

Kelompok Ansar al-Shariah dikaitkan dengan serangan atas konsulat Amerika di Benghazi bulan ini yang menewaskan empat orang Amerika termasuk Dutabesar Christopher Stevens.

Serangan itu terjadi bersamaan waktunya dengan aksi-aksi protes menentang video anti-islam yang dibuat di Amerika. Sejak tergulingnya Muammar Gadhafi, kelompok-kelompok milisi semakin kuat dan punya senjata-senjata otomatis, granat roket dan mobil-mobil pickup yang dilengkapi dengan senapan mesin.(fq/bbc/voa)