Memasuki hari ke 11 agresi militer Zionis-Israel telah membawa korban. 5 tentara Zionis-Israel tewas, dan dua orang komandan senior Israel mengalami luka berat. Nampaknya, serangan darat yang dilakukan oleh rejim Zionis-Israel itu, harus mereka bayar mahal. Mereka tidak bisa begitu saja, meluluh-lantakan Gaza, tanpa harus membayar atas tindakan mereka yang biadab itu.
“Di bawah hujan serangan yang dilakukan para pejuang Hamas, yang menyerang balik tentara Zionis-Israel itu, mengakibatkan seorang tentara Israel tewas dan empat lainnya luka-luka. Pertempuran yang hebat terjadi di dekat kota Gaza. Pertempuran yang melibatkan pasukan darat Israel dengan para pejuang Hamas itu, terus berlanjut, dan nampaknya pasukan Zionis-Israel menghadapi perlawanan yang hebat. Perlawanan yang dilakukan pejuang Hamas di utara Gaza itu, sebagaimana dilaporkan oleh AFP (Agence Prance Press), 6/1/2009, kemarin.
Selanjutnya, fihak militer rejim Zionis-Israel telah mengkonfirmasi tiga pasukan dari brigade ‘paratroopes’ (pasukan elite) Israel telah tewas hari Minggu malam lalu, di tengah-tengah ribuan pasukan rejim Zionis-Israel yang mencoba masuk kota Gaza, dan mendapatkan perlawanan yang keras dari pejuang Hamas. “Seorang komandan militer telah tewas dalam pertempuran di utara Gaza”, ujar juru bicara tentara Israel. Selanjutnya, fihak militer Israel sedang menyelidiki kasus salah tembak yang dilakukan satuan tank, yang menyebabkan sejumlah anggota pasukan militer Israel tewas, dan puluhan lainnya luka-luka. Fihak pasukan Israel mencoba membalas atas kematian tiga orang pasukan elite mereka dari brigade Golani.
Dibagian lainnya, sayap militer Hamas, brigade Izzuddin al-Qassam, mengklaim berhasil membunuh sejumlah tentara Israel, dalam pertempuran di kota Gaza. Dan, korban pertama dari pasukan Israel, ketika ofensif militer dilakukan, yaitu Sersan Dvir Emanuel.
Komandan pasukan elite Israel, Golani luka parah. Dua orang komandan senior Israel, dari brigade Golani mengalami cedera berat, akibat bertempur dengan pejuang Hamas. Letnan Kolonel Oren Cohen, komandan brigade Golani ke 13, mengalami cedera yang sangat serius. Sementara itu, Kolonel Avi Peled, komandan brigade Golani, juga mengalami cedera yang sangat serius. Mereka merasakan bertempur dengan para pejuang Hamas.
Pasukan elite Golani yang dibentuk tahun 1948, merupakan unit pasukan khusus Israel, yang sudah terlibat dalam berbagai pertempuran. Pasukan elite Golani ini menjadi kebanggaan pemerintah Israel, karena reputasinya dalam berbagai pertempuran. Pasukan elite Golani ini terkenal, pantang menyerah, memiliki disiplin yang keras, memiliki semangat korp yang kuat, penuh inisiatif, serta memiliki kemampuan tempur yang sangat tinggi. Komandan brigade Golani adalah Brigadir Jendral Moshe Tamir, yang diangkat tahun 2001, dan meninggalkan jabatannya, ketika ia gagal memimpin perang melawan Hisbullah di Lebanon Selatan.
Sekarang pasukan elite Golani sedang di uji di Gaza, menghadapi pejuang Hamas, akankah mereka sukses menaklukan Hamas, atau Golani hanya mitos kosong. (M/aljz).