Leon Panetta Menteri Pertahanan Baru AS, Ancaman Bagi Dunia Islam

Leon Panetta dipastikan akan menduduki pos yang baru sebagai menteri pertahanan Amerika Serikat, menggantikan Robert Gate, yang mengundurkan diri. Panetta sebelumnya sebagai Direktur CIA, dan mengakhiri jabatannya setelah berhasil membunuh pemimpin Al-Qaidah Usama bin Laden.

Saat Senat melakukan konfirmasi terhadap tokoh intelijen dan keamanan Amerika itu, ruangan Senat penuh sesak, dan lebih dari 50 wartawan duduk di meja dan sejumlah pengunjung berdiri, yang berharap melihat langsung bagaimana Panetta akan memimpin Pentagon, di tengah kondisi keuangan (APBN) Amerika yang tak menentu.

Panetta harus menjawab pertanyaan tentang dua persoalan besar, yaitu perang Afghanistan, dan pembangunan kembali militer Amerika Serikat dan peningkatan persenjataannya. Panetta berjanji menyelesaikannya di musim gugur, "kajian komprehensif", menyangkut pemangkasan anggaran senilai $ 400 milyar dollar yang diusulkan Presiden Obama. "Anggaran yang lebih kecil, dan ini berarti pilihan yang sulit," ucap Panetta.

Secara filosofis, Panetta, yang anak seorang imigran Eropa, mengatakan dalam pidato pembukaannya, yaitu pepatah dari ayahnya: "Untuk menjadi bebas kita harus aman"

Di luar Gedung Senat, para pengunjuk rasa, mereka berteriak,"Tuan Panetta, anda berjanji untuk membawa pasukan kita keluar dari Afghanistan?", teriak mereka. Tak ada jawaban yang pasti kapan pasukan Amerika akan keluar dari Afghanistan. Obama sebelumnya, secara ekplisit menegaskan, pasukan Amerika baru akan keluar dari Afghanistan, sesudah tahun 2014.

Panetta menegaskan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya telah membuat "kemajuan besar" dalam perang hampir satu dekade di Afghanistan, tetapi memperingatkan bahwa kemajuan yang dicapai akhir-akhir ini sangat "rapuh dan berbahaya", tukasnya. Kemajuan yang lebih besar perlu dibuat, terutama dalam pemerintahan Afghanistan, sehingga pada akhirnya para pejabat di Kabul "dapat mengambil tanggung jawab untuk negaranya," tambahnya.

Tujuan utama di Afghanistan, dia menekankan, adalah untuk memastikan "stabilitas yang memadai" di negara itu. Sehingga, Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi Al Qaeda atau elemen-elemen ekstremis lainnya.

Sementara itu, pejabat pemerintahan Obama mengatakan pasukan Amerika akan mulai ditarik dari Afghanistan pada bulan Juli, tetapi penyerahan militer harus diselesaikan pada tahun 2014.

Dikalangan publik Amerika keterlibatan negara dalam perang di Afghanistan tetap tidak populer. Tetapi, kalangan konservatif menolak penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, karena penarikan itu akan merusak upaya AS.

Saat berlangsung konfirmasi Panetta, menyinggung perang di Afghanistan, menyinggung tentang berbagai topik, termasuk keterlibatan NATO di Libya, penarikan AS dari Irak dan perang global melawan terorisme. "Ini masa perubahan bersejarah," kata Panetta. "Kami tidak lagi dalam Perang Dingin", tukasnya.

Tetapi, sesungguhnya Amerika memasuki perang dingin baru melawan terorisme global, yang itu artinya melawan dari kelompok-kelompok yang ingin menegakkan Islam secara global.

Serangan terbaru, di mana Panetta memiliki kendali operasional atas pembunuhan Usamah bin Laden. "Kita mendapatkan kesempatan terbesar sejak 9 / 11, untuk membongkar, dan mengalahkan al Qaeda secara permanen", tambahnya. Tapi ia memperingatkan bahwa jaringan teroris global tetap menjadi "musuh berbahaya yang tersebar di seluruh dunia", tegasnya.

Panetta menyebut hubungan AS dengan Pakistan, "sulit" dan "kritis." Sementara Pakistan telah terbukti menjadi tempat yang aman bagi ekstremis, dan hubungan positif dengan pihak berwenang di Islamabad sangat penting untuk misi di Afghanistan, ucapnya.

Tentang Libya, Panetta mengatakan, "Kami telah melihat rezim melemah secara signifikan. Kami telah melihat oposisi membuat kemajuan," katanya. "Saya rasa ada beberapa tanda bahwa bahwa jika kami terus melakukan tekanan, jika kita tetap berpegang dengan itu, akhirnya Gadhafi akan mengundurkan diri."

Tapi ia juga memperingatkan bahwa jika Gadhafi bertahan sebagai pemimpin Libya itu bisa merusak kredibilitas Amerika. "Saya pikir itu berdampak pada kepentingan keamanan nasional kita di dunia jika itu terjadi," katanya.

Pemerintahan Obama telah menolak upaya oleh beberapa di Kongres untuk mengakhiri misi di Libya, yang dimulai pada bulan Maret.

Senator Lindsey Graham, Republic dari South Carolina, juga meminta Panetta jika Gadhafi tetap dalam kekuasaannya, dan mengirim pesan ke Iran, yang tegas terhadap Iran yang tetap mengembangkan senjata nuklir.

"Kita sekarang meningkatkan target serangan yang berbasis sistem komputer", ujarnya.

Amerika akan meningkatkan serangan ke basis-basis al-Qaidah di seluruh wilayah di dunia Islam, terutama Pakistan, Afghanistan, dan Yaman, bertujuan menghancurkan seluruh kekuatan yang dianggap menjadi ancaman keamanan global. Tetapi, semuanya kebijakan itu hanyalah tujuannya, menghabisi kekuatan-kekuatan yang tidak "ramah" dengan Amerika, yang mereka melihat adanya ketidak adilan, seperti yang sekarang terjadi di Palestina.

Panetta, yang dikonformasi Senat hampir pasti  akan menduduki jabatan sebagai menteri pertahanan Amerika, dan menggantikan Robert Gate, dan digambarkan sebagai orang yang sempurna Gedung Putih.

Dia mengambil alih di CIA pada bulan Februari 2009, dan sebelumnya menjabat sebagai kepala staf Presiden Bill Clinton antara tahun 1994 dan 1997. Sebelum itu, anggota DPR – Demokrat California, dan  menjabat sebagai Direktur Clinton Kantor Manajemen dan Anggaran, posisi yang membutuhkan penguasaan situasi fiskal rumit dan pemahaman luas terhadap birokrasi pemerintah federal.

Panetta akan menggantikan Menteri Pertahanan Robert Gates, yang telah memimpin Pentagon sejak Desember 2006. Presiden Barack Obama telah mencalonkan Jenderal David Petraeus, saat ini kepala Pasukan Bantuan Keamanan Internasional Nato, dan pasukan AS di Afghanistan, untuk menggantikan Panetta sebagai Direktur CIA. (mh/cnn)