Dua ledakan telah melanda Aleppo Universitas di Suriah utara, menewaskan lebih dari 80 orang, sumber-sumber resmi dan oposisi aktivis mengatakan. Ada laporan yang bertentangan mengenai apa yang menyebabkan ledakan pada hari Selasa, dengan pemerintah dan oposisi saling menyalahkan.
Ledakan mobil terbakar dan mendorong dinding menuju kamar asrama.
Observatorium yang berbasis di Inggris Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebutkan mahasiswa dan pejabat medis mengatakan bahwa 83 orang tewas dalam ledakan di dekat asrama universitas. Lebih dari 150 orang terluka, beberapa dari mereka dalam kondisi kritis, kata kelompok itu, tanpa memberikan rincian tentang penyebab ledakan.
Lainnya, anti-rezim aktivis mengatakan rudal yang ditembakkan oleh jet pemerintah menyebabkan ledakan. Seorang saksi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ia melihat bom jatuh dari langit.
Bashar Jaafari, utusan Suriah untuk PBB, menyebut serangan itu ,”Aksi teroris pengecut yang ditargetkan mahasiswa Universitas Aleppo saat mereka duduk untuk pemeriksaan ujian tengah semester mereka.”
Sementara itu, televisi pemerintah mengatakan dua roket menghantam universitas, mahasiswa dan membunuh orang-orang yang telah melarikan diri dari pertempuran di tempat lain dalam beberapa bulan terakhir dan berlindung pada lingkungan kampus. Ia menyalahkan pemberontak atas serangan itu.
Mohammed Wahid Akkad, gubernur kota, memberikan angka korban mirip dengan yang dikutip oleh Observatorium. “Sejauh ini ada 82 korban jiwa dan lebih dari 160 terluka dalam serangan teroris yang ditargetkan siswa pada hari pertama mereka ujian di Universitas Aleppo,” kata Akkad kantor berita AFP.
Seorang pejabat militer di Aleppo mengatakan kepada AFP bahwa ledakan terjadi setelah pemberontak mencoba untuk menembak jatuh sebuah pesawat tempur dengan rudal, tetapi gagal untuk mencapai target mereka.
Pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah telah mencapai jalan buntu di Aleppo dan menyebabkan kota terbagi.
Universitas ini terletak di daerah di bawah kendali pemerintah. Pasukan pemerintah dan pemberontak sering bertukar roket dan mortir di kota. Selama beberapa bulan terakhir, Aleppo dan ibukota, Damaskus, telah dilanda gelombang ledakan yang menewaskan puluhan orang. Banyak dari bom, yang sebagian besar telah ditargetkan gedung-gedung pemerintah, telah diklaim oleh kelompok-kelompok berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Di tempat lain di Suriah, tentara dan mujahidin bertempur di pinggiran diperangi Damaskus pada Selasa, karena pemerintah melakukan serangan udara dan penembakan, sedang di daerah lain rezim membunuh beberapa lusin orang, kata aktivis.
(Dz/Al Jazeera)