Para aktivis oposisi Suriah mengatakan lebih dari 50 orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Provinsi al-Raqqa pada Kamis kemarin 20 September.
Kelompok oposisi yang berkantor di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan ledakan di daerah Ain Issa, Provinsi al-Raqqa, itu disebabkan oleh serangan udara.
Menurut para aktivis, warga berkumpul untuk mengantre di depan SPBU di Ain Issa, sekitar 30 kilometer dari wilayah perbatasan Turki. Daerah tersebut dikuasai oleh pemberontak Rabu sebelumnya (19/09).
Mereka mengatakan ledakan disebabkan oleh bom yang diyakini terdiri dari satu buah drum berisi bahan peledak -yang disebut crude bombs- yang dijatuhkan oleh pesawat militer.
Wartawan BBC di Beirut, Jim Muir, melaporkan terjadi ledakan besar di lokasi kejadian.
Para aktivis kemudian mengunggah video ke internet yang menunjukkan SPBU sedang terbakar dan dipenuhi dengan kendaraan-kendaraan terbakar.
Mereka juga mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah.
“Selama beberapa pekan terakhir, rezim Suriah semakin sering memanfaatkan monopolinya atas kekuatan udara, dan penggunaan crude bombs yang sangat menghancurkan dengan menggunakan drum penuh TNT semakin sering terjadi,” lapor Jim Muir.
Bom-bom itu, jelas Muir, tidak tepat sasaran tetapi dampaknya sangat menghancurkan.
Sebelumnya media pemerintah Suriah melaporkan sebuah pesawat maskapai penerbangan negara itu nyaris mengalami kecelakaan ketika ekor pesawat ditabrak oleh helikopter militer.
Media melaporkan helikopter militer jatuh tetapi pesawat sipil berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Damaskus dan seluruh 200 penumpangnya selamat.(fq/bbc)