Sebuah ledakan bom telah menewaskan dua tentara asing, di Afghanistan selatan, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 260, selama tahun ini bagi pasukan pimpinan AS yang ditempatkan di negara yang dilanda perang tersebut.
Sebuah pernyataan NATO mengumumkan terjadinya korban jiwa, tetapi tidak memberikan kebangsaan pasukan maupun rincian lain dari serangan yang terjadi Kamis kemarin (26/7), Associated Press melaporkan.
Perang di Afghanistan dari tahun 2001 sampai sekarang, yang menyebabkan rekor tertinggi korban sipil dan militer, telah menjadi konflik militer terpanjang dalam sejarah Amerika.
Tingginya jumlah korban militer di Afghanistan telah meningkatkan oposisi di Amerika Serikat dan negara anggota NATO untuk perang berlarut-larut di negeri ini.
AS sendiri menginvasi Afghanistan dengan dalih memerangi terorisme.(fq/prtv)