Sebuah ledakan yang mengguncang distrik perbelanjaan yang sibuk di Libya bagian timur kota Benghazi pada hari Minggu kemarin (2/9), gagal menewaskan dua komandan intelijen, sumber resmi mengatakan kepada Al Arabiya.
Para komandan yang menurut sumber bernama Kolonel Juma Alkadiki dan Kapten Abdel Basset al-Mabrouk, keduanya berasal dari dinas intelijen Libya.
Seorang juru bicara keamanan sebelumnya mengatakan bahwa ledakan bom menewaskan pengemudi mobil yang membawa perangkat dan seorang penumpang di mobil itu terluka dan dibawa ke rumah sakit.
“Pengemudi mobil itu membawa bom rakitan dan meledak saat ia meninggalkan kendaraan. Insiden ini membunuh pengemudi dan melukai satu penumpang,” kata jurubicara Komite Keamanan Abdel Moneim al-Hurr kepada Reuters. Hurr mengatakan identitas pengemudi dan penumpang tidak diketahui.
Seorang wartawan Reuters melihat sisa-sisa pengemudi di dalam mobil yang hancur. Jalan itu ditutup oleh puluhan polisi dan petugas militer.
Gamal Abdel-Nasser adalah jalan terbesar dan tersibuk di Benghazi, rumah bagi banyak kafe. toko-toko dan restoran. Kawasan ini juga dekat dengan salah satu hotel di kota tersibuk, Tebesty.
Benghazi telah terpukul oleh pemboman beberapa tahun ini dan serangan terhadap konvoi organisasi internasional termasuk misi diplomatik Inggris dan AS serta Komite Internasional Palang Merah.(fq/aby)