Irak kembali diguncang ledakan beruntun. Empat ledakan bom terjadi Selasa (14/8) petang waktu setempat di wilayah utara Irak, yang banyak dihuni kaum Yazidi. Ledakan bom beruntun itu menewaskan 175 orang dan melukai sekitar 200 orang.
Pejabat pemerintah setempat Abdul Rahman al-Shimiri dan seorang pejabat militer Irak Kapten Muhammad Ahmed mengungkapkan, bom-bom itu meluluhlantakkan komunitas kaum Yazidi yang tinggal di dekat kota Qahataniya, sekitar 120 kilometer sebelah barat Mosul.
Kaum Yazidi adalah sebuah sekte di kalangan kaum Kurdi. Kaum ini menyembah dewa, yang dianggap sebagai setan oleh Muslim dan Kristiani.
Ledakan bom dengan target kaum Yazidi ini, diduga dipicu oleh peristiwa yang terjadi pada bulan April kemarin, ketika seorang remaja dari kaum Yazidi jatuh cinta dengan seorang Muslim, lalu mereka melarikan diri. Pelarian kedua sejoli itu diketahui, dan remaja dari kaum Yazidi itu dihukum dengan dilempari batu hingga tewas.
Aparat kepolisian Irak mengungkapkan, dua mayat laki-laki dari sekte Yazidi yang tewas akibat dilempari batu, juga ditemukan di utara kota Kirkuk.
Serangan bom yang menimpa kaum Yazidi hari Selasa kemarin, merupakan serangan yang paling mematikan, setelah serangan mortir ke kawasan Syiah di Sadr City pada 23 November lalu. Saat itu terjadi lima ledakan bom mobil yang menewaskan 215 orang.
Walikota Sinjar-kota yang berada di dekat lokasi kejadian-Dhakil Qassim menuding kelompok al-Qaidah di Irak yang melakukan serangan ke komunitas Yazidi itu. Ia mengatakan, tudingannya itu berdasarkan laporan intelejen pemerintahan Kurdi.
Kantor Perminyakan Diserbu
Sepanjang hari Selasa kemarin terjadi berbagai insiden kekerasan di Negeri 1001 Malam itu. Sejumlah laki-laki berseragam dilaporkan menyerbu kantor kementerian perminyakan Irak dan menculik seorang deputi menteri dan empat pegawai di kantor itu.
Menurut juru bicara kementerian perminyakan Assem Jihad, sekitar 50 orang dengan mengenakan seragam aparat keamanan, menculik Abdul Jabar al-Wagaa, deputi menteri perminyakan Irak.
Seorang pejabat kementerian dalam negeri mengungkapkan, seorang pegawai bagian marketing dan tiga direktur jenderal kementerian perminyakan, juga ikut diculik oleh kelompok tak dikenal itu. Keempat orang tersebut diculik dari dua kantor berbeda yang berlokasi dekat Sadr City.
Selasa pagi, serangan bom bunuh diri terjadi di jembatan thiraa Dijla di Taji yang menghubungkan kota Baghdad dan Mosul. Sekitar 10 orang tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, sebuah helikopter milik AS dilaporkan jatuh di dekat basis militer AS di sebelah barat Baghdad. Dalam insiden itu, lima tentara AS tewas. Pihak militer AS menyatakan, helikopter jenis CH-47 jatuh saat uji coba terbang di dekat basis militer AS di Taqaddum.
Militer AS juga melaporkan, empat tentaranya tewas dalam serangan di sejumlah tempat. Tiga tentara tewas dalam serangan di provinsi Ninawa dan satu orang lainnya tewas dalam pertempuran di barat Baghdad.
Di tempat terpisah, Militer AS hari Selasa melakukan operasi militernya di Sadr City. Akibat operasi tersebut, menurut informasi dari rumah sakit lokal, tiga orang tewas termasuk seorang anak perempuan berusia lima tahun. Sementara ayah sang anak, mengalami luka tembak.
Anak perempuan itu menjadi korban, saat ia dan keluarganya sedang tidur di bagian atap rumah-kebiasaan yang kerap dilakukan keluarga di Baghdad yang rumahnya tidak memiliki pendingin ruangan. (ln/presstv/aljz)