Pengadilan AS menjatuhkan vonis cuma satu tahun penjara pada Patrick Syring, 50, seorang mantan diplomat AS karena melontarkan pernyataan yang melecehkan bangsa Arab.
Jaksa AS Jeffrey A. Taylor mengatakan, masyarakat AS tidak akan memberi ruang bagi sikap tidak toleran pada ras atau suku bangsa lain, apalagi jika sikap itu dimiliki oleh pejabat pemerintah.
Syring dinyatakan bersalah karena telah mengirimkan sejumlah pesan berisi ancaman ke lembaga Arab American Institute di pertengahan tahun 2006, ketika berkobar perang Israel-Hizbullah di Libanon. Pernyataan-pernyataan anti-Arab yang dilontarkan Syring antara lain berbunyi "Tak ada yang lebih baik dari orang Lebanon selain orang Libanon yang mati. Tak ada yang lebih baik dari orang Arab, selain orang Arab yang mati", dan "Hidup Angkatan Bersenjata Israel! Matilah Libanon. Matilah Arab."
Selain vonis satu tahun penjara, Syring juga dikenakan denda sebesar 10.000 dollar dan perintah untuk melakukan kerja layanan sosial selama 100 jam.
Grace Chung Becker, asisten Kejaksaan Agung Divisi Hak Asasi Manusia mengatakan apa yang dilakukan oleh Syring adalah sebuah kejahatan bernuansa kebencian terhadap kelompok masyarakat tertentu dan ini lebih berbahaya dibandingkan serangan terhadap individu.
"Ini merupakan kejahatan terhadap idealisme masyarakat Amerika yang sangat fundamental, " kata Becker. (ln/iol)