Lebih dari 300 mayat ditemukan pada hari Sabtu kemarin (25/8) di kota Darya luar ibukota Suriah, Damaskus, sehari setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Suriah, aktivis oposisi mengatakan, dan menuduh pasukan Presiden Bashar al-Assad melakukan eksekusi massal.
Aktivis setempat mengatakan sebagian besar mayat ditemukan di rumah-rumah dan tempat bangunan penampungan bawah tanah dan tampaknya telah ditembak mati oleh pasukan yang menyerbu tempat tersebut.
Pasukan Suriah telah meluncurkan serangan mematikan di wilayah barat daya Damaskus, Sabtu kemarin, dalam apa yang dikatakan aktivis adalah serangan terbaru untuk menghancurkan “sekali dan untuk semua” pemberontakan di ibukota.
Helikopter tempur dan tank juga menyerbu lokasi yang dikuasai pemberontak di wilayah utara kota Aleppo, seorang wartawan AFP dan tim monitor mengatakan.
Kekerasan meletus sehari setelah utusan internasional yang baru Lakhdar Brahimi mengakui ia “takut” dari besarnya tugas yang dia hadapi dalam upaya untuk mencoba untuk mengakhiri konflik yang semakin ganas, yang kini memasuki bulan ke-18.
Brahimi, yang mengambil alih tugas dari mantan utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan, mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin PBB di New York pada hari Jumat lalu, dengan mengatakan rakyat Suriah “akan menjadi tuan pertama kami.”(fq/aby)