Lebih dari 20.000 umat Islam Bosnia berkumpul untuk berdoa serta menguburkan kembali 543 korban yang dapat teridentifikasi dari pembantaian massal terbesar di Eropa setelah perang dunia kedua berakhir, pada peringatan peristiwa pembantaian di Srebrenica.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagian masyarakat Turki juga ikut bergabung dalam peringatan ke 14 tahun peristiwa pembantaian Srebrenica – untuk turut merasakan kepedihan dan kesedihan terhadap korban perang Bosnia.
Selama perang Bosnia pada tahun 1992-1995, PBB menyatakan bahwa wilayah Srebrenica merupakan wilayah yang dilindungi PBB dan ama bagi warga sipil. Banyak warga Bosnia yang menjadikan Srebrenica sebagai tempat mereka berlindung.
Namun pada bulan Juli 1995, pasukan Serbia yang dipimpin oleh Ratco Mladic menyerbu kantong perlindungan bagi warga Muslim Bosnia tersebut. Pasukan PBB yang kalah banyak jumlahnya dengan pasukan Serbia, sama sekali tidak membalas tembakan ataupun melindungi warga Bosnia. Mereka hanya mengamati sewaktu Ratco Mladic dengan pasukannya mengumpulkan penduduk Srebrenica dan mengambil para prianya untuk di eksekusi mati.
Para pria dan anak-anak laki-laki diantara 50000 pengungsi di dekat kota Srebrenica mencoba untuk melarikan diri melewati hutan setelah kota tersebut jatuh ke tangan Serbia, namun mereka akhirnya tertangkap dan semuanya dibantai oleh tentara serbia.
Sejauh ini sekitar 3200 korban pembantaian srebrenica telah dimakamkan di pemakaman yang menjadi tempat peringatan peristiwa pembantaian tersebut. Ahli forensik dari komisi internasional untuk orang-orang hilang mengatakan bahwa mereka telah mengindentifikasikan sekitar 6186 orang yang tewas di kota Srebrenica. Dalam mensikapi peristiwa pembantaian srebrenica, parlemen Eropa pada bulan Januari menyatakan dukungannya terhadap hari peringatan peristiwa pembantaian Srebrenica, serta menyeruka negara-negara lain untuk mendukung hari peringatan tersebut.
Namun peristiwa sadis tersebut secara resmi tidak diperingati di Bosnia yang terbagi dalam beberapa etnis untuk menghindari ketegangan baru antara etnis Bosnia dan Serbia.(fq/wb)