Lebih dari 100 tank disita dari milisi yang setia kepada pemimpin terguling Muammar Gaddafi Libya pada saat otoritas memburu pelaku serangan bom mobil ganda, kementerian dalam negeri mengatakan pada hari Kamis kemarin (23/8).
Seorang pejabat kementerian mengatakan penyelidikan atas serangan pada hari Minggu lalu membantu untuk mendeteksi milisi yang berpose sebagai “revolusioner” dan ditempatkan di barak-barak di Souk al-Ahad dekat Tarhuna, 60 kilometer tenggara Tripoli.
“Lebih dari 100 tank dan 26 peluncur rudal disita dari milisi,” Abdelmonem al-Hor, juru bicara Komite Keamanan Tinggi kementerian dalam negeri, mengatakan pada konferensi pers.
Bom-bom mobil menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya di Tripoli dalam serangan fajar yang terjadi pada saat umat Islam bersiap-siap menghadiri shalat Idul Fitri.
Juru bicara itu mengatakan bahwa satu orang tewas dan delapan lainnya luka-luka ketika pasukan keamanan menangkap pemimpin milisi, Khaled Ibrahim Krid, dalam operasi pada hari Rabu.
Tiga belas orang juga ditangkap dalam operasi itu, sementara tiga orang lainnya melarikan diri.
Milisi pro-Gaddafi dikenal sebagai al-Katibat Awfiya yang dikenal secara internal sebagai “Brigade Martir Muammar Gaddafi.”
“Kami awalnya percaya Katibat membela Libya dan revolusi, tapi ternyata mereka bertentangan,” katanya.
Milisi yang sama menyerbu bandara Tripoli di awal Juni memblokir lalu lintas udara selama beberapa jam sebagai protes atas “penculikan” dari salah seorang pemimpin mereka, sebelum pihak berwenang berhasil mengusir mereka dan kembali menguasai fasilitas tersebut.
Hor mengakui bahwa pasukan keamanan Libya telah disusupi oleh pendukung mantan rezim dan mengatakan sebuah komite telah dibentuk untuk penyelidikan.
Bom mobil pertama pada hari Minggu meledak dekat sebuah akademi militer di Omar al-Mokhtar Avenue, sebuah jalan raya utama di ibukota, sementara yang lain meledak di dekat kementerian dalam negeri.(fq/afp)
