Operasi militer Hamas hari ini, Selasa (15/1) ke Jalur Ghaza menyebabkan delapan warga Palestina gugur, dan di antara mereka yang syahid itu adalah putera Mahmud al-Zahar, salah seorang pimpinan Hamas.
Al-Zahar sendiri yang mengumumkan bahwa puteranya gugur saat terlibat baku tembak dengan pasukan Zionis. Putera Mahmud Zahar dan tujuh korban lainnya gugur terkena tembakan yang dimuntahkan dari tank-tank Zionis ketika menyerang kawasan Al-Zeitun di timur Kota Ghaza.
Juru bicara militer Israel berdalih, pasukannya sedang melakukan "operasi melawan ancaman teror" dan pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kelompok pejuang Palestina yang dicurigai mencoba mendekati pasukan Zionis.
Laporan koresponden Al-Jazeera di Ghaza menyebutkan, ada 17 orang lainnya yang luka-luka, lima di antaranya mengalami luka serius akibat serangan Israel.
Sehari sebelumnya, Zionis Israel menembakkan misil ke Ghaza dan jatuh di dekat rumah pimpinan Hamas, Ismail Haniyah. Misil Israel itu menelan korban jiwa tiga warga Palestina.
Dengan demikian, sejak pecah perlawanan kedua Intifada tahun 2000, korban tewas sudah mencapai 6. 056 orang dan mayoritas korban adalah warga Palestina. (ln/presstv/aljz)