Eramuslim.com – Pemerintah China dilaporkan telah melelang sejumlah properti milik beberapa tahanan muslim Uighur yang saat ini ditahan. Kabar tersebut pertama kali dirilis The Wall Street Journal (WSJ) pada 24 September 2021.
WSJ melaporkan bahwa aset-aset yang dijual sejak 2019 itu menghasilkan sekitar 84,8 juta dolar AS (setara 1,2 triliun rupiah). Properti, yang dijual di situs e-commerce oleh pengadilan setempat dikatakan berasal dari setidaknya 21 orang.
Real estat menyumbang sebagian besar properti yang dijual, meskipun daftar penjualan mencakup berbagai barang, seperti peralatan rumah tangga, menurut data yang dicatat Proyek Hak Asasi Manusia Uighur yang kemudian diverifikasi oleh WSJ.
“Lelang tampaknya ditujukan untuk membongkar kekayaan di komunitas Uighur dan menargetkan para pemimpin bisnis,” tulis surat kabar itu.
Salah satu orang yang propertinya akan dilelang adalah Abdujelil Helil, seorang eksportir Uighur yang telah ditahan atas tuduhan pendanaan terorisme sejak 2017. Helil harus menyerahkan aset senilai 11 juta dolar AS kepada pihak berwenang. Salah satu bangunannya dijual seharga 8,3 juta di situs Taobao, sejenis e-commerce milik China.