Pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan terhadap orang Rohingya etnis Myanmar, menurut sebuah laporan baru oleh Human Rights Watch (HRW), sebuah organisasi non pemerintah berbasis di New York.
Menurut laporan yang dirilis pada hari Senin, berjudul All You Can Do Pray, lebih dari 125.000 orang etnis Rohingya telah secara paksa alami gelombang kekerasan pada bulan Mei dan Oktober 2012.
Pemantauan satelit menunjukkan hampir 5.000 struktur rumah pada sebagian besar lahan milik muslim Rohingya telah hancur, kata laporan itu.
Serangan Oktober, dinyatakan laporan, koordinasi pejabat pemerintah Myanmar, partai nasionalis etnis Rakhine dan biksu budha melakukan serangan kekerasan pada tanggal 23 Oktober, di mana saksi mengatakan sedikitnya 70 Rohingya – termasuk 28 anak – dibantai di kota Mrauk U.
PBB telah menjelaskan Rohingya sebagai salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia.
Kebanyakan etnis Rohingya tinggal di negara bagian Rakhine barat Myanmar , mereka ditolak kewarganegaraan oleh pemerintah Myanmar, yang mengklaim mereka adalah imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh dan sering menyebut mereka sebagai “Bengali”.
“Pemerintah Burma terlibat dalam kampanye pembersihan etnis terhadap Rohingya yang berlanjut hingga hari ini , dan mereka melakukan penolakan bantuan ,” kata Phil Robertson, wakil direktur Asia HRW,.
Konflik antara Muslim Rohingya dan Buddha Rakhine telah lama bergolak sejak Perang Dunia II, bentrokan antara Rakhine yang didukung pasukan Jepang, dan Rohingya, yang didukung Inggris, menyebabkan banyak kematian di kedua belah pihak.
Sumber: Al Jazeera