Eramuslim.com – Laporan Khusus PBB untuk hak asasi manusia terbaru di Myanmar, pada hari jumat (8/9) mengatakan bahwa korban kekerasan di negara bagian Rakhine bisa melebihi 1.000 jiwa, angka ini dua kali lipat dari angka yang dilansir pemerintah myanmar.
“Mungkin sekitar seribu orang atau lebih yang meninggal,” kata Yangi Li. “Memang korban meninggal ada di dua belah pihak tapi sebagian besar merupakan orang Rohingya.”
Orang-orang bersenjata dari Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer pada 25 Agustus. Kemudian diikuti serangan balik oleh tentara dan menewaskan ratusan orang dan membuat 146.000 orang mengungsi ke Bangladesh.
Selain krisis kemanusiaan, kerusuhan tersebut telah memicu gelombang kritik internasional terhadap pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi karena tidak membela minoritas yang telah lama tertindas. (Skn/hr)