Sebuah masjid di Swedia telah menerima persetujuan awal untuk mengumandangkan adzan dari menaranya, yang menjadi langkah pertama di negara Skandinavia, Institut Gatestone melaporkan.
“Kami telah tinggal sepanjang hidup kami di Swedia. Kami telah membayar pajak. Kami berusaha menjadi warga teladan. Kami telah memberikan banyak untuk Swedia. Sekarang kami ingin mendapatkan sedikit balasan untuk kami,” kata Ismail Okur, ketua Botkyrka Islamic Association, surat kabar Swedia Dagen melaporkan.
“Sekarang kami ingin memiliki kebebasan beragama.”
Okur telah mengajukan permohonan pada bulan Januari lalu untuk memungkinkan umat Islam melantunkan Adzan dari Masjid Turki di pinggiran selatan kota Stockholm Botkyrka.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, komite perencanaan kota pekan lalu akhirnya mencabut larangan tahun 1994 tentang adzan.
Keputusan untuk membalikkan larangan tersebut akan dipertimbangkan oleh dewan eksekutif dari dewan kota pada 25 Oktober mendatang.
Jika disetujui, umat Islam di sini akhirnya akan mampu melantunkan adzan dari masjid secara publik, di distrik kota Fittja.
Okur mengatakan Muslim Swedia ingin memiliki izin untuk melantunkan adzan untuk shalat Jumat.
“Rasanya sangat berbahagia jika kami bisa melalui hal ini, di mana kami bisa mendapatkan izin membuat panggilan shalat untuk hari besar kami pada hari Jumat,” katanya kepada Radio Publik Swedia.
Pemimpin Muslim di negara itu juga berharap bahwa masyarakat muslim pada akhirnya akan memiliki muadzin untuk melantunkan adzan.
“Kami harus mulai di suatu tempat,” kata Okur.
Dia mengatakan dia berharap adzan bisa berkumandang tujuh kali dalam seminggu.
Jika usulan ini ditolak, pemimpin Muslim tersebut akan meminta izin untuk dikumandangkannya adzan pada hari Jumat pertama setiap bulan.
Jika itu tidak berhasil, ia akan berusaha untuk mendapatkan izin untuk dua kali adzan per tahun.
“Panggilan adzan bagi kita hampir mirip seperti dentingan lonceng di gereja, “kata Okur.
Okur menekankan bahwa Muslim Swedia memiliki hak untuk mempraktikkan agama mereka di negara mereka sendiri.
“Kami memiliki populasi lebih dari 100.000 Muslim di Swedia. Haruskah kami tidak bisa menjalankan agama kami juga, terutama di sini di Botkyrka, di mana komunitas kami cukup banyak,” tegasnya.
Muslim membentuk antara 450.000 hingga 500.000 dari sembilan juta penduduk Swedia, menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2011.(fq/oi)